Batu Diduga Yoni di Tengah Ladang Gunungkidul, Sempat Ada Arca tapi Dicuri

Batu Diduga Yoni di Tengah Ladang Gunungkidul, Sempat Ada Arca tapi Dicuri

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 27 Jul 2022 14:01 WIB
Batu diduga yoni di tengah ladang, Pedukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (27/7/2022).
Batu diduga yoni di tengah ladang, Pedukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (27/7/2022). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Gunungkidul -

Batu diduga yoni berada di tengah ladang Pedukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Warga menyebut tidak ada perhatian dari pemerintah terkait temuan batu itu, bahkan alu dan arca di dekat batu itu sudah hilang dicuri.

Warga Pedukuhan Munggur Wetan Sukirno (64) menjelaskan keberadaan batu yang diduga lingga yoni ini sudah ada sejak 1942-1945. Saat itu, kata Sukirno, benda tersebut tertimbun tanah di tengah ladang Munggur Wetan.

"Ini (lingga yoni) sudah di sini sekitar tahun 1942-1945 dan saat itu masih tertimbun tanah," katanya saat ditemui di Munggur Wetan, Gunungkidul, Rabu (27/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring berjalannya waktu, tepatnya tahun 1962 di sekitar lokasi lingga yoni tersebut berdiri pemukiman warga. Namun, permukiman tersebut akhirnya pindah karena kerap mengalami hal yang aneh mulai dari terbakar hingga kerap munculnya ular berukuran besar.

"Awalnya dulu ini disebut jambu lumpang yang sangat angker. Warga masyarakat kalau mendekat ke sini saja takut, bahkan belum mendekat sampai sini saja sudah pada kesurupan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Seiring berjalannya waktu, kata Sukirno, bagian dari lingga yoni hilang. Sukirno menyebut hilangnya bagian tersebut karena dicuri orang.

"Terus saya sering ke sini, kok ada bekas galian ternyata arca yang bentuk perempuan tidak ada, warnanya putih dan meski di tanah tidak ada kotoran yang menempel, lalu alunya juga hilang," ucapnya.

Batu diduga yoni di tengah ladang, Pedukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (27/7/2022).Batu diduga yoni di tengah ladang, Pedukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (27/7/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

"Kejadian itu kalau tidak salah tahun 1974 dan memang dicuri orang pada saat itu. Karena dulu memang banyak batu seperti ini (berbentuk persegi panjang berwarna putih)," lanjut Sukirno.

Oleh sebab itu, Sukirno memberitahu pemerintah Desa agar melakukan upaya untuk melestarikan dan melindungi benda peninggalan sejarah tersebut. Namun hal itu tidak berujung manis dan malah keberadaan peninggalan itu semakin terbengkalai.

Batu diduga yoni di tengah ladang, Pedukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (27/7/2022).Batu diduga yoni di tengah ladang, Pedukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (27/7/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

"Tapi ternyata masyarakat bahkan pemerintah itu tidak ada merespons sebenarnya ini batu apa. Dulu pak Camat, anggota Dewan katanya mau membangun sampai sekarang tidak ada realisasinya," katanya.

Hingga pada akhirnya Sukirno menggali dan mulai menaikkan batu tersebut ke permukaan tanah, tepatnya di bawah pohon jambu dan pohon sirsak. Hal tersebut Sukirno lakukan belum lama ini.

"Awalnya terkubur dan ini (batu lingga yoni) saya naikkan lima tahun lalu," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Upaya Sukirno ternyata mendapat perhatian dari tim kebudayaan Gunungkidul. Bahkan, pada hari Minggu (24/7) tim tersebut datang dan membuat bangunan untuk tempat berdirinya batu tersebut.

"Minggu kemarin ada tim yang membangun ini. Ini (batu) kata tim lingga yoni, katanya ini batu khas Gunungkidul. Mungkin dulu ada yang bikin seperti ini istilahnya orang Jawa harus prihatin," ucapnya.

Dia berharap ke depannya pemerintah lebih memperhatikan peninggalan sejarah di Gunungkidul. Pasalnya jika dibiarkan akan dicuri atau dijadikan perantara meminta hal-hal tertentu.

"Semoga ke depannya ada yang lebih memperhatikan ini, karena ini kan peninggalan sejarah," katanya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Gunungkidul Agus Mantara mengatakan, bahwa telah mengetahui informasi tersebut. Mantara mengaku hari ini pihaknya akan mendatangi lokasi batu yang diduga yoni tersebut

"Sekarang tim sudah datang ke lokasi untuk memastikan itu objek cagar budaya atau bukan. Kalau sudah pasti benda cagar budaya nanti akan ditindaklanjuti, nanti ada tim yang mengkajinya," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/aku)


Hide Ads