Kawanan Monyet Cabuti-Makan Tanaman di Kebun Warga Gunungkidul

Kawanan Monyet Cabuti-Makan Tanaman di Kebun Warga Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Jumat, 15 Jul 2022 16:25 WIB
Ilustrasi. Monyet ekor panjang di kawasan Desa Wisata Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
Ilustrasi. Monyet ekor panjang di kawasan Desa Wisata Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Gunungkidul -

Serangan monyet ekor panjang kembali terjadi di lahan pertanian di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Serangan monyet ekor panjang ini terjadi di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus dan Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari.

Kasi Kesejahteraan atau Ulu-ulu Kalurahan Purwosari, Suroyo mengatakan jumlah monyet ekor panjang yang menyerang lahan pertanian di wilayahnya mencapai ratusan ekor. Monyet-monyet tersebut menyerang lahan pertanian di dekat pantai.

"Monyet-monyet itu mencabuti tumbuhan yang ditanam petani seperti telo (tanaman ketela) dan memakannya. Akibatnya hampir semua tanaman rusak," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (15/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suroyo menilai serangan monyet tersebut berpotensi membuat petani gagal panen. Terlebih kejadian serupa menyasar belasan pedukuhan di Kalurahan Purwodadi.

"Jadi dari 19 pedukuhan di Purwodadi yang lahan pertaniannya terdampak serangan monyet ekor panjang ada 11 pedukuhan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu Suroyo berharap Pemkab Gunungkidul segera bertindak. Mengingat populasi monyet tersebut semakin lama akan semakin banyak.

"Kalau dari petani hanya bisa mengusir monyet-monyet itu dengan alat seadanya. Ya harapannya semoga ada solusi dari pihak terkait karena kalau dibiarkan akan semakin banyak dan petani bisa gagal panen," ucapnya.

Tidak hanya di Kalurahan Purwodadi, kejadian serupa juga terjadi di Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari. Sekretaris Kalurahan atau Carik Planjan, Budi Setiyanto menyebut serangan monyet ekor panjang kerap terjadi setiap tahun. Pihaknya selama ini sudah berupaya melakukan pencegahan namun belum membuahkan hasil.

"Upaya pencegahan monyet yang menjarah lahan pertanian sudah dilakukan tapi tidak berhasil. Semoga segera ada tindak lanjutnya," katanya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Raharjo Yuwono menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jogja. Hasilnya masyarakat tidak boleh membunuh monyet ekor panjang.

"Pengurangan monyet ekor panjang sudah diusulkan BKSDA ke BRIN untuk pengurangan populasi," ucapnya.

Berdasarkan koordinasi itu, kata Raharjo, ada dua cara pengurangan populasi monyet ekor panjang. Namun biaya untuk melaksanakan upaya tersebut terbilang mahal.

"Sebenarnya ada dua cara pengurangan populasi (monyet ekor panjang) yaitu dengan kebiri atau suntik mandul, yang kedua ditangkap lalu dikirim ke luar negeri. Tapi untuk yang kebiri itu mahal," ucapnya.

Oleh sebab itu DPP menyarankan kepada masyarakat khususnya petani bisa memasang pembatas berupa jaring.

"Sebagai langkah antisipasi, untuk sementara waktu bisa menggunakan jaring sebagai pembatas di lahan pertanian. Selain itu melaksanakan ronda untuk mengantisipasi serangan monyet ekor panjang," ujarnya.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads