Gelombang Sangat Tinggi, Nelayan di Pantai Depok Bantul Libur Melaut

Gelombang Sangat Tinggi, Nelayan di Pantai Depok Bantul Libur Melaut

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Jumat, 15 Jul 2022 12:00 WIB
Suasana di Pantai Depok, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Jumat (15/7/2022).
Suasana di Pantai Depok, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Jumat (15/7/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Gelombang tinggi di laut selatan Kabupaten Bantul membuat para nelayan libur melaut. Para nelayan memarkirkan perahunya di pesisir pantai selatan.

Pantauan detikJateng, terlihat beberapa perahu nelayan jenis jukung bersandar di pinggir Pantai Depok, tepatnya sisi timur. Sedangkan beberapa nelayan tampak hanya berdiri di pinggir pantai melihat gelombang pasang yang berulang kali menghantam daratan.

Terlihat juga air laut kerap mencapai sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) Pantai Depok. Tampak pula beberapa pengunjung berlarian saat gelombang menerjang pinggir pantai, bahkan ada pengunjung yang memilih naik di atas perahu nelayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang nelayan, Sukir (45), mengatakan gelombang pasang sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Akibatnya Sukir memilih tidak melaut karena ganasnya gelombang laut.

"Saya pilih tidak melaut karena ombaknya tinggi. Kondisi seperti ini sudah berlangsung selama seminggu sampai hari ini," kata nelayan asal asal Cilacap itu, saat ditemui di Pantai Depok, Jumat (15/7/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya nelayan bisa saja melaut tapi harus berangkat saat ombak masih landai dan hanya memasang jaring di laut untuk diambil hari berikutnya. Namun Sukir memilih libur dan kemungkinan baru bisa melaut lagi pekan depan.

"Perkiraan tanggal 18 Juli sudah bisa dilalui ombak ini," ucapnya.

Atas kondisi ini Sukir mengaku tidak ada pemasukan sama sekali selama sepekan terakhir. Pasalnya pria berambut gondrong ini tidak memiliki pekerjaan sampingan.

"Tidak ada pemasukan, ya terpaksa makan yang sudah ada saja, seadanya. Apalagi kami nelayan perantauan dari Cilacap dan tidak punya kerjaan sampingan, jadi apa boleh buat," ujarnya.

Suasana di Pantai Depok, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Jumat (15/7/2022).Suasana di Pantai Depok, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Jumat (15/7/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Nelayan lain di Pantai Depok, Mulyadi (45), juga mengaku sudah tidak melaut selama sepekan terakhir. Berbeda dengan Sukir, Mulyadi mengaku tidak begitu terdampak akibat tidak bisa melaut karena gelombang pasang.

"Seminggu libur juga karena ombak tinggi. Kalau pemasukan ya berkurang, tapi saya ada pekerjaan sampingan mengoperasikan perahu naga di laguna Pantai Depok," katanya.

Selain itu, nelayan asal Kapanewon Kretek, Bantul, ini mengaku memilih untuk memperbaiki peralatan menangkap ikan selama libur melaut. Sehingga saat gelombang bersahabat dia bisa langsung melaut.

"Nelayan seperti saya ini ya kebanyakan memperbaiki jaring kalau libur melaut, jadi kesehariannya seperti itu," ucapnya.

Suasana di Pantai Depok, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Jumat (15/7/2022).Suasana di Pantai Depok, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Jumat (15/7/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Sementara itu, pemilik rumah makan seafood Salsabila II Pantai Depok, Dardi Nugroho mengatakan sejumlah rumah makan seafood dan warung-warung di sisi timur Pantai Depok memang rawan diterjang gelombang. Menurutnya hal itu sudah disadari oleh pemilik warung.

"Ya risiko berjualan di pinggir pantai, siap-siap diterjang gelombang pasang. Semua sudah paham dan menerima kok, karena kan kita tidak bisa melawan alam," ucapnya.

Sebelumnya, BMKG memprakirakan cuaca di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini berpotensi hujan pada siang hari di beberapa wilayah. BMKG juga mengingatkan gelombang sangat tinggi di perairan selatan DIY hari ini.

Tinggi gelombang di perairan selatan Jogja berkisar 4-6 meter atau termasuk kategori sangat tinggi. Prakiraan ini berlaku 24 jam mulai pukul 07.00 WIB.

"Peringatan dini waspada gelombang sangat tinggi di perairan Yogyakarta," tulis BMKG dalam keterangannya, Jumat (15/7).




(rih/mbr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads