Sapi di Lereng Merapi Milik Siswa SMP Jadi Hewan Kurban Pilihan Jokowi

Sapi di Lereng Merapi Milik Siswa SMP Jadi Hewan Kurban Pilihan Jokowi

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Rabu, 22 Jun 2022 14:22 WIB
Abimanyu, sapi milik warga Cangkringan yang jadi sapi kurban pilihan Presiden Joko Widodo di Iduladha tahun ini, Rabu (22/6/2022).
Abimanyu, sapi milik warga Cangkringan yang jadi sapi kurban pilihan Presiden Joko Widodo di Iduladha tahun ini, Rabu (22/6/2022). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Sleman -

Seekor sapi jenis peranakan ongole (PO) milik warga Sleman menjadi salah satu pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dikurbankan saat Idul Adha tahun ini. Sapi berbobot 850 kilogram itu dipelihara oleh Hendy Oktri Pamungkas (14) yang masih duduk di kelas 8 SMPN 1 Ngemplak.

Ibunda Hendy, Siti Kusmiatun (59), menceritakan bagaimana sapi yang oleh anaknya diberi nama Abimanyu itu bisa terpilih. Menurut Siti, sebelum terpilih, sapi milik anaknya harus bersaing dengan 12 sapi lain di DIY.

"Ini kan awalnya kita kan waktu itu bilang ke Kepatihan (Pemda DIY, red), kita punya sapi kira-kira ada tempatnya tidak saya bilang gitu. (Dari Pemda menyarankan) Ikut kompetisi buat (sapi kurban) Pak Jokowi seleksi di DIY," kata Siti ditemui detikJateng di rumahnya Dusun Rejosari, Kuwang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Rabu (22/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti kemudian mengikuti saran itu dan mengikutsertakan sapi yang dibeli pada usia dua tahunan itu. Berbagai tahapan seperti survei, tes kesehatan hewan pun dilalui.

"Sebenarnya saya pesimis (lolos), pesertanya banyak. Alhamdulillah lolos berkat dukungan semua pihak," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Di kandang yang mampu menampung puluhan sapi itu tinggal tersisa tiga sapi. Abimanyu pun merupakan sapi yang dibeli oleh suaminya dan diberikan ke anaknya.

"Yang merawat anak saya. Ini sebenarnya tahun kemarin sudah laku semua, ini (Abimanyu) buat anak. Meneruskan almarhum suami," katanya.

"Sekarang di kandang ada tiga, satu buat Presiden, satunya kemarin ditanyakan Kapolres Sleman. Yang satunya belum laku," imbuhnya.

Usia Abimanyu hampir 4 tahun. Sapi ini memiliki lingkar dada 205 sentimeter, panjang 144 cm serta tinggi pundak mencapai 150 cm.

"Beratnya 850 kilogram, itu diperiksa dari dinas peternakan. Awalnya kita sudah nimbang tiga bulan yang lalu bobotnya 718 kilogram," katanya.

Keluarga Siti sudah turun temurun beternak sapi. Tak ayal, sapi-sapi miliknya dibeli instansi pemerintah saat kurban. Bahkan tahun kemarin mereka bisa menjual 80 ekor sapi waktu kurban.

Namun, kondisinya saat ini berubah drastis dengan adanya penyakit mulut dan kuku (PMK). Ditambah setelah suaminya meninggal, kondisi peternakan menjadi berubah.

"Sudah turun temurun dari nenek. Tahun lalu bisa jual 80 ekor. Sekarang ya seperti ini (setelah suami tidak ada)," ucapnya.

Siti bersama Hendy pun terus menjaga kondisi kesehatan sapi itu di tengah wabah PMK. Tak sembarang orang boleh keluar masuk kandang. Kebersihan kandang pun terus diperhatikan.

"Kita nggak keluar masuk banyak orang, cuma dua orang. Tidak boleh sembarang orang masuk. Kita selalu menjaga kebersihan kandang. Terus dikasih suplemen, vitamin. Yang jelas dikasih telur bebek, gula jawa tiap 3 hari sekali," katanya.

Untuk lokasi penyembelihan, Siti mengaku belum mendapatkan kabar pasti. Dari informasi yang dia terima, sapi itu akan disembelih di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta atau di daerah Cangkringan.

"Kemarin ada dua pilihan, kalau nggak di Istana itu di Cangkringan tapi belum tahu," katanya.

Sementara itu, Hendy Oktri Pamungkas mengaku sejak diberikan sapi itu oleh almarhum ayahnya, dia lah yang bertanggung jawab untuk merawat. Setiap hari, Hendy membagi waktu untuk belajar dan merawat sapi. Memang, diakuinya membagi waktu agak sulit.

"Ya agak sulit tapi dijadwal sudah bisa. Tapi sejak kecil suka merawat sapi, ya suka gitu," ucap Hendy.

Kegemarannya merawat sapi diakuinya berasal dari ayahnya. Dulu, dia sering diajak ayahnya ke pasar hewan dan mengecek sapi yang dijual.

"Ya sering ikut bapak ke pasar, sering diajak kulakan sapi, lihat sapi kalau dijual itu," ujarnya.

Hendy pun ingin meneruskan usaha turun temurun ini. Namun, dia tentu ingin fokus belajar dulu hingga jenjang yang lebih tinggi.

"Insyaallah meneruskan. Tapi sekolah dulu," pungkasnya.




(aku/rih)


Hide Ads