Pemuda Kulon Progo Kelola Server Luar Negeri Sempat Dikira Kecanduan Game

Pemuda Kulon Progo Kelola Server Luar Negeri Sempat Dikira Kecanduan Game

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Rabu, 22 Jun 2022 09:01 WIB
Pria Kulon Progo ini kerap dikira pengangguran, padahal dia mengelola puluhan server di luar negeri.
Pria Kulon Progo ini kerap dikira pengangguran, padahal dia mengelola puluhan server di luar negeri. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Seorang pemuda di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nurrohman memiliki penghasilan berupa dolar Singapura dari pekerjaannya mengelola server di luar negeri. Pekerjaan itu dilakukannya dari dalam rumah.

Alhasil, para tetangga sempat mengira dia menganggur lantaran jarang keluar rumah. Bahkan keluarganya sendiri juga menyangka demikian dan mengira Nurrohman kecanduan game online.

"Dulu saya mengira hanya bermain game online karena aktivitasnya selalu dilakukan di dalam kamar hingga larut malam. Saya sempat khawatir waktu itu," ujar Sunikem, ibu Nurohman, saat ditemui di rumahnya di Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Selasa (21/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun setelah tahu pekerjaan anaknya, Sunikem mengaku begitu senang dan merasa bangga. Sebab dari pekerjaan ini lah, Nurrohman bisa membantu menghidupi keluarganya.

"Seneng banget, karena bisa buat bantu-bantu keluarga," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, sebelum punya pekerjaan seperti saat ini, Nurrohman dan keluarganya hidup serba pas-pasan. Penghasilan orang tuanya sebagai pembuat tempe hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kini mereka bisa hidup lebih layak. Dari hasil keringat Nurrohman, keluarga tersebut kini bisa memiliki rumah layak huni. Sebelumnya mereka tinggal di rumah berbahan anyaman bambu kini bisa direnovasi dengan dinding tembok.

Nurrohman sendiri bekerja sebagai development operational di sebuah perusahaan IT yang berada di Singapura. Dia bertanggung jawab menangani puluhan server yang berada di luar negeri oleh perusahaan di tempatnya bekerja.

Aktivitas ini ia kerjakan dari dalam rumah berbekal piranti komputer dan jaringan internet yang sudah terpasang di kamarnya.

"Sempat dicap pengangguran karena kayak enggak ada kerjaan, tapi enggak apa-apa sih," ucap Nurrohman terkekeh.

Dari pekerjaannya itu, dia mendapatkan kontrak senilai USG 350 per bulan. Penghasilan itu sudah dianggap lumayan oleh Nurrohman yang hanya memiliki ijazah SMK itu. Apalagi, pekerjaan itu bisa dilakukan dari rumah.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads