Duta Besar Inggris angkat bicara soal kehadiran Delegasi Rusia di agenda G20 The 1st G20 Health Ministers Meeting di Hotel Marriot, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (20/6) lalu. Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyoroti kehadiran Rusia karena telah melakukan agresi militer di Ukraina.
"Kami sangat menyesalkan bahwa agresi Rusia yang ilegal dan tidak beralasan terhadap Ukraina telah membuat agenda Kepresidenan G20 menjadi sangat sulit," kata Owen kepada wartawan usai bertemu dengan Gubernur DIY, di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Selasa (21/6/2022).
Owen mengatakan Presiden Jokowi telah menentukan agenda-agenda penting G20 yang memang sesuai dengan kebutuhan dunia saat ini. Mulai dari bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun dalam kenyataannya, serangan brutal bertubi-tubi Rusia terhadap warga sipil Ukraina termasuk serangan terhadap fasilitas-fasilitas Kesehatan yang juga didiskusikan di G20, telah membuat semuanya sangat sulit untuk kita semua untuk bisa fokus pada isu-isu yang sangat penting bagi kita dan masyarakat kita," katanya.
"Dan disinformasi, kebohongan yang disebarkan Rusia tentang invasi brutal mereka di Ukraina, membuat semuanya sangat sulit," tegasnya.
Tapi, dengan kehadiran Rusia ini, menurut Owen, Inggris tetap akan mendukung Presidensi Indonesia di G20. Ini agar tujuan agenda-agenda penting G20 bisa tercapai.
"Kami juga menyadari bahwa hal ini tidak bisa dijalankan seperti biasa terutama dalam menghadapi perang Rusia, dan selama mereka masih menginvasi Ukraina yang adalah sebuah negara yang berdaulat," katanya.
Seperti telah diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan semua negara anggota G20 hadir dalam Pertemuan Pertama Menteri Kesehatan Negara G20 di Jogja. Budi menyebut perwakilan dari negara Rusia juga hadir.
Untuk diketahui, invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu terus membayangi pertemuan G20 tahun ini yang akan berlangsung di Bali pada Oktober mendatang.
"Ya, semua negara datang. Semuanya yang menjadi anggota G20 ada dalam pertemuan ini," kata Menkes Budi Gunadi saat jumpa pers di Jogja, Senin (20/6).
Budi Gunadi mengatakan kehadiran seluruh perwakilan negara G20 dalam pertemuan ini, mencerminkan pengakuan presidensi Indonesia. Sebab, ini merupakan pertama kalinya Indonesia didapuk sebagai presidensi G20.
"Saya pikir itu akan mencerminkan pengakuan kita terhadap setiap anggota G20 di Indonesia, presidensi kita, presidensi G20 di Indonesia," ucapnya.
"Dan kami sangat berterima kasih kepada semua negara anggota untuk mengakui presidensi Indonesia," imbuhnya.
Untuk diketahui, forum G20 ini beranggotakan 19 negara dan 1 kawasan. Mengutip situs kemlu.go.id anggota-anggota G20 yaitu Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
(rih/aku)