Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap 5 Target Agenda G20 di Jogja

Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap 5 Target Agenda G20 di Jogja

Jauh Hari Wawan S. - detikJateng
Senin, 20 Jun 2022 21:14 WIB
Pertemuan menteri kesehatan G20 di Sleman, DIY, Senin (20/6/2022).
Pertemuan menteri kesehatan G20 di Sleman, DIY, Senin (20/6/2022). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Yogyakarta -

Pertemuan pertama menteri kesehatan anggota G20 digelar di Jogja. Pada agenda 'The 1st G20 Health Ministerial Meeting And The 1st G20 Joint Finance And Health Ministerial Meeting' itu ada lima hal utama yang dibahas.

"Bapak Presiden kan inginnya konkret hasilnya bukan hanya statement-statement. Jadi kita mau kasih, mencoba ya ngejar 5 target yang konkret," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di sela agenda G20 di Jogja, Senin (20/6/2022).

Pertama adalah didirikannya pandemic preparedness fund. Yakni semacam dana cadangan yang bisa diakses oleh negara-negara yang membutuhkan pada saat pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, yakni ingin membangun mekanisme formal agar uang yang masuk di fund ini bisa diubah bisa digunakan untuk emergency medical countermeasures. Terutama untuk menyediakan vaksin, obat-obatan therapeutic atau menyediakan testing equipment during crisis.

"Karena kalau ada health crisis kan yang diperlukan bukan hanya uang, Indonesia punya uang tapi nggak bisa akses vaksin, nggak bisa beli ventilator," terangnya.

ADVERTISEMENT

Ketiga, soal link genome sequence network. Sehingga, kata Budi, jika ada pandemi akan lebih cepat diketahui.

"Keempat kita mau harmonize global health protocol standards. Jadi kalau pandemi ini pengalamannya kan begitu pandemi semua lockdown," ucapnya.

"Jadi kita pengin nanti kalau ada pandemi lagi jangan sampai gitu. Kita harus tetap pikirkan orang-orang yang dikasih aman atau udah divaksin tetap boleh bergerak sehingga nggak berhenti sama sekali, pergerakan orang dan pergerakan barang sehingga ekonomi berarti bener. Itu kan masalah kesehatan jadi masalah ekonomi, jadi masalah sosial bisa jadi masalah politik," imbuhnya.

Terakhir, yakni soal redistribusi dari global manufacturing sama global research hubs. Terutama di negara-negara selatan.

"Lima (hal) itu yang tadi kita diskusikan dan kita update. Banyak yang terkejut kok bisa sampai ke sini, terutama yang pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) yang dikelola World Bank itu sudah cukup jauh sekarang tinggal kita masih ada waktu sampai Oktober the 2nd meeting. Kalau itu bisa selesai dengan rapi, November pada saat leaders meeting di Bali Insya Allah udah siap ke lima tadi," pungkasnya.




(sip/sip)


Hide Ads