Remaja Sleman Tewas Tertembak Teman, Polisi: Belum Ada Tersangka

Remaja Sleman Tewas Tertembak Teman, Polisi: Belum Ada Tersangka

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Senin, 20 Jun 2022 16:20 WIB
Ilustrasi pasutri tewas berpelukan
Ilustrasi. (Foto: dok. detikcom)
Sleman -

Remaja asal Kapanewon Moyudan, Sleman, berinisial D (16) tewas tertembak senapan angin oleh temannya, FA (17). Hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka atas kejadian ini.

Kapolsek Moyudan AKP Estiqomah mengatakan pihaknya tetap menangani kasus ini sesuai prosedur. Pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku penembakan itu.

"Saat ini belum kita tetapkan status (tersangka), yang pasti tadi malam kita sudah minta keterangan langsung setelah pengajian ke rumah duka dan kita kembalikan dulu ke orang tua untuk pendampingan," ujar Estiqomah kepada detikJateng, Senin (20/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai dikembalikan ke orang tua, polisi akan menunggu perkembangan penyelidikan selanjutnya. "Yang pasti setelah ini kita lihat perkembangannya lagi karena kita tetap menjaga bagaimana kejiwaan dari pelaku mengingat pelaku di bawah umur dan sahabat dekat korban," ujar Estiqomah.

Saat ini, lanjutnya, masih belum dilakukan penahanan terhadap pelaku berinisial FA itu. Polisi baru mengamankan senapan angin untuk penyelidikan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

"Sementara kita tidak lakukan penahanan, masih kita titip orang tua untuk tetap didampingi," pungkasnya.

Sebelumya diberitakan, remaja laki-laki berinisial D (16) warga Kapanewon Moyudan, Sleman tewas usai tertembak senapan angin oleh temannya, FA (17).

Kapolsek Moyudan AKP Estiqomah saat dikonfirmasi membenarkan jika terjadi peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, insiden yang menewaskan satu remaja itu terjadi pada Minggu (19/6) sore sekitar pukul 17.30 WIB.

"Kami informasikan bahwa memang terjadi kecelakaan, kita anggap kecelakaan karena memang di situ tidak ada unsur kesengajaan. Di mana ada salah satu korban penembakan menggunakan senapan angin," kata Estiqomah kepada wartawan, Senin (20/6/2022).

Ia menjelaskan, kejadian itu bermula saat rombongan korban yang berjumlah 5 orang sedang bermain. Dalam rombongan itu salah satu di antaranya merupakan pelaku penembakan.

"Mereka, anak-anak itu yang rata-rata masih di bawah umur atau masih sekitar usia 16-17. Mereka berlima termasuk pelaku dan korban itu sedang ngobrol bermain di belakang rumah si pelaku, mereka main dan ngobrol seperti biasa," beber Estiqomah.

Tak berselang lama, muncul salah satu teman korban berinisial Y yang baru pulang dari berburu burung dengan senapan angin. Y kemudian ikut bergabung dengan korban.

Saat itu lah, pelaku kemudian meminjam senapan angin milik Y. Pelaku kemudian memainkan senapan angin itu dan mengarahkan ke teman-temannya yang lain.

"Tanpa disadari itu senjata angin berisi (peluru) akhirnya mengenai rekan mereka inisial D," ungkap Estiqomah.

Usai terkena tembakan di bagian dada sebelah kanan, korban kemudian mengeluh sesak nafas. Pelaku dan pemilik senapan angin kemudian berinisiatif membawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Korban, lanjutnya, sempat mendapatkan perawatan. Namun pada akhirnya tidak tertolong. "Kena bagian dada sebelah kanan. Informasinya (meninggal) di rumah sakit," kata Estiqomah.




(aku/mbr)


Hide Ads