Mengunjungi Kampung di Bantul yang Miliki 4 Tempat Ibadah Agama Berbeda

Mengunjungi Kampung di Bantul yang Miliki 4 Tempat Ibadah Agama Berbeda

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 06 Jun 2022 10:49 WIB
Kampung Karanggede di Kabupaten Bantul memiliki empat tempat ibadah berbeda, Senin (6/6/2022).
Kampung Karanggede di Kabupaten Bantul memiliki empat tempat ibadah berbeda, Senin (6/6/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Kampung Karanggede di Pedukuhan Dagen, Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, DIY, memiliki empat tempat ibadah berbeda. Kondisi ini cermin toleransi antarumat beragama di kampung tersebut.

Pantauan detikJateng, memasuki gapura Karanggede RT 01 langsung mendapati Susteran Gembala Baik yang berada di kanan jalan. Menyusuri jalan berkonblok, tampak pura dengan tulisan 'Om Swastyastu' di gerbang masuknya.

Selanjutnya, beberapa ratus meter ke barat tampak masjid bercat hijau berada di pinggir jalan. Menyusuri jalan tersebut, tepatnya satu blok di selatan masjid tersebut tampak satu unit rumah yang juga berfungsi sebagai gereja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dukuh Dagen, Hartadi mengatakan keberadaan empat tempat ibadah agama berbeda di RT 01 Karanggede sudah lama dan bertahap.

"Kalau itu (ada empat tempat ibadah berbeda di RT 01 Karanggede) sudah sejak lama sekitar tahun 70-an," kata Hartadi kepada detikJateng di Pedukuhan Dagen, Senin (6/6/2022).

ADVERTISEMENT
Kampung Karanggede di Kabupaten Bantul memiliki empat tempat ibadah berbeda, Senin (6/6/2022).Kampung Karanggede di Kabupaten Bantul memiliki empat tempat ibadah berbeda, Senin (6/6/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Dijelaskannya, untuk keberadaan pura berawal dari warga Bali yang bermukim di Karanggede. Karena jauhnya tempat untuk beribadah, maka warga tersebut ingin adanya pura di dekat rumahnya.

"Untuk pura itu awalnya ada warga Bali yang karena jauh kembali (ke Bali) ingin ada tempat beribadah. Selanjutnya salah seorang warga Karanggede mengiyakan sebagian tanahnya untuk itu dan diberi kompensasi dibuatkan rumah di sebelahnya," ujarnya.

Kampung Karanggede di Kabupaten Bantul memiliki empat tempat ibadah berbeda, Senin (6/6/2022).Kampung Karanggede di Kabupaten Bantul memiliki empat tempat ibadah berbeda, Senin (6/6/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Sedangkan untuk Susteran Gembala Baik lebih kepada tempat tinggal para suster. Namun, dalam perkembangannya tempat tersebut juga menjadi tempat untuk sembahyang.

"Kalau gereja itu sebelumnya rumah tinggal biasa tapi dalamnya dibuat agar bisa untuk sembahyangan. Dulunya izin tempat tinggal, dia seorang pendeta dan ada muridnya terus banyak yang ngumpul dan sembahyang di situ, kalau warga Karanggede yang sembahyang di sana hanya sedikit," ucapnya.

Kampung Karanggede di Kabupaten Bantul memiliki empat tempat ibadah berbeda, Senin (6/6/2022).Kampung Karanggede di Kabupaten Bantul memiliki empat tempat ibadah berbeda, Senin (6/6/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Kendati ada empat tempat ibadah dengan keyakinan berbeda-beda, Hartadi mengaku sangat jarang terjadi konflik agama. Bahkan, Hartadi menyebut kerukunan antarumat beragama di Karanggede berlangsung sangat baik.

"Meski ada empat tempat ibadah tidak ada persoalan, baik-baik saja. Misal kalau ada hari besar agama Hindu nanti urusan kendaraan parkir diurusi warga RT 01, terus masalah penguburan warga saling ikut membantu, jadi aman-aman saja selama ini," katanya.

Hartadi mengungkap warga Karanggede mayoritas beragama Islam. Sedangkan untuk jumlah kepala keluarga (KK) berjumlah 116 dengan total jiwa mencapai 260 orang.

"Kalau mayoritas di Karanggede itu pemeluk agama Islam," ujarnya.

Dengan adanya empat tempat ibadah agama yang berbeda, lanjutnya, Karanggede menjadi desa sadar kerukunan. Dia juga mengaku kaget Karanggede bisa menyandang predikat tersebut.

"Saya juga kaget itu, tahu-tahu dari Kemenag Bantul menunjuk Karanggede karena satu kampung ada empat kepercayaan (tempat ibadah). Karena biasanya satu kampung hanya ada satu, dua saja," ucapnya.

Sementara itu, Lurah Pendowoharjo, Hilmi Hakimuddin menjelaskan bahwa Karanggede dinobatkan menjadi Desa Sadar Kerukunan pada tahun 2021. Menurutnya, hal itu karena Karanggede jadi satu-satunya kampung yang memiliki empat tempat peribadatan.

"Jadi di tahun 2021 tepatnya bulan November itu diresmikan oleh oleh Menteri Agama (Menag) RI. Sebelumnya dari Kemenag Bantul melihat kondisi dan situasi keberadaan di kalurahan kami untuk dijadikan Desa Sadar Kerukunan," katanya.

"Kami dinilai ada potensi itu untuk dijadikan pilot project desa sadar kerukunan. Karena ada satu pedukuhan, tepatnya RT 01, Kampung Karanggede, Pedukuhan Dagen yang memiliki masjid, pura, gembala baik hingga gereja," lanjut Hilmi.

Selain itu, Hilmi menyebut jika toleransi di Karanggede sangat tinggi. Hal itu terbukti dari minimnya gesekan antarumat beragama.

"Itu (empat tempat ibadah) sudah berdiri sejak lama, toleransi sangat tinggi, minim konflik. Jika ada perayaan agama saling menjaga, mendukung agar pelaksanaan berlangsung tertib, aman dan nyaman," ucapnya.

Hilmi menambahkan, untuk menindaklanjuti Karanggede yang menjadi desa antar kerukunan, pihaknya membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalurahan. Di mana hal itu menjadi satu-satunya FKUB tingkat kalurahan di Bantul.

"Kita tindak lanjuti untuk menjaga dan lebih mempererat moderasi keberagaman sekarang 2022 kita bentuk FKUB tingkat kalurahan, yang merupakan FKUB satu-satunya yang ada di Kabupaten Bantul," pungkasnya.

+++

Kamu punya kesan yang tak terlupakan saat mengunjungi Jawa Tengah dan DIY, jangan lewatkan untuk menyampaikannya di program Giveaway Serentak. Hadiahnya: uang tunai senilai total Rp 30 juta plus plus.

Segera gabung! Kamu hanya perlu menuliskan kesan-kesanmu itu di kolom komentar artikel ini.

Yuk, ajak juga teman-temanmu!




(rih/ahr)


Hide Ads