Sederet Fakta di Balik Heboh Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu

Round-Up

Sederet Fakta di Balik Heboh Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 06 Jun 2022 07:01 WIB
Ancient Buddha statue and stupa at Borobudur temple in Yogyakarta, Java, Indonesia.
Candi Borobudur. (Foto: Getty Images/iStockphoto/platongkoh)
Solo -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah akan menaikkan harga tiket naik ke Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara. Selain itu, kuota wisatawan yang diperbolehkan naik ke Candi Borobudur juga dibatasi 1.200 orang setiap harinya.

Rencana ini menuai beragam respons dari masyarakat serta pelaku usaha di sekitar kompleks Candi Borobudur. Banyak yang keberatan, namun ada juga yang memahami sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian warisan budaya dunia tersebut.

Diumumkan lewat Instagram

"Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja," tulis Luhut dalam akun Instagram pribadinya, dilihat detikJateng Sabtu (4/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengatakan, keputusan tersebut dilakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara. Semua turis, lanjutnya, nantinya juga diwajibkan menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.

"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini, sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," terang Luhut.

ADVERTISEMENT

Pengunjung keberatan

Sebagian pengunjung Candi Borobudur mengaku keberatan dengan rencana pemerintah menaikkan harga tiket untuk naik ke candi menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara.

"Saya mungkin akan berpikir dua atau tiga kali buat masuk (candi)," kata salah seorang pengunjung, Irfan (40) saat ditemui detikJateng di depan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (5/6).

Irfan adalah wisatawan asal Jakarta. Dia sengaja ke Magelang untuk berwisata di Candi Borobudur. Hari ini merupakan kunjungannya yang keempat. Harga tiketnya saat ini masih Rp 50 ribu.

"Ini kan bukan yang pertama, yang keempat lah, kayaknya kurang seru saja kalau cuma ke pelataran candi," ujar Irfan. Menurut dia, wacana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur itu mesti dikaji ulang.

Irfan mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan candi dan meningkatkan pelayanan. Asalkan, harga tiketnya jangan terlampau memberatkan wisatawan lokal. Dia khawatir kebijakan itu justru membuat candi itu sepi pengunjung sehingga pendapatan wisata jadi merosot.

"Jangan sampai cuma ingin banyak pengunjung jadi nggak kerawat, atau karena ingin Borobudur lebih baik jadi nggak ada pengunjung," kata Irfan.

Pengunjung lain, Anwar (23), juga mengeluhkan rencana kenaikan tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu. "Nggak bakal (ke Borobudur lagi). Saya keberatan," kata wisatawan asal Ngawi, Jawa Timur, itu.

Pedagang ikut resah

Wacana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis asing membuat sebagian pedagang di kompleks candi di Magelang itu resah. Mereka khawatir Candi Borobudur bakal sepi pengunjung.

"Itu infonya kemarin (soal kenaikan harga tiket), kan ada kunjungan Pak Luhut itu, saya dengar infonya seperti itu," kata pedagang di area Candi Borobudur, Asmiati (42), saat ditemui detikJateng di tempat usahanya, Minggu (5/6).

"Kalau tiket sampai segitu (naik menjadi Rp 750 ribu) kayaknya memberatkan, karena yang ke sini nggak hanya orang berduit," imbuh Asmiati.

Saat Candi Borobudur ramai wisatawan pada libur lebaran lalu, dia mengaku pendapatannya belum sesuai harapan.

"Khawatir tidak ada pengunjung (karena tiket mahal). Kan dua tahun kemarin ada corona kita tutup. Terus ini ibaratnya baru mau berjalan lagi, normal seperti biasa, kok tiba-tiba ada info seperti itu, kan meresahkan," ujar Asmiati.

Tuai kritik pelaku wisata

Wacana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur di Magelang jadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis asing menuai kritik dari sebagian pelaku wisata. Salah satunya dari Komunitas Edukasi Museum, Buchory Masrury.

"Dapatnya apa saja? Kalau full fasilitas kompleks Borobudur, termasuk 16 desa binaannya, ya masuk akal," kata Buchory saat dihubungi detikJateng, Minggu (5/6).

Jika harga tiket masuk Rp 750 ribu hanya terbatas di kawasan Candi Borobudur, Buchory mengatakan, itu terlalu mahal. "Menurut saya naik sebesar apa pun nggak masalah, tapi ada paket yang lebih terjangkau," ujar dia.

Paket yang dimaksud Buchory misalnya ada tiket seharga Rp 100 ribu hanya ke area pelataran candi, atau Rp 200 ribu untuk bisa naik ke Candi Borobudur. "Bisa juga paket Rp 400-500 ribu tapi full fasilitas, Rp 700 ribu bisa keliling kompleks," jelasnya.

Penjelasan TWC Borobudur

Direktur Utama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono memberikan penjelasan mengenai wacana itu. Menurutnya, ada perbedaan antara tiket masuk ke kawasan TWC Borobudur dengan tiket naik ke bangunan Candi Borobudur.

"Tiket regulernya masih tetap sama, untuk wisnus (wisatawan nusantara) Rp 50 ribu, untuk wisman USD 25," kata Edy dikutip dari Antara, Minggu (5/6).

Hanya saja, tiket tersebut diterapkan bagi wisatawan yang masuk ke kompleks Candi Borobudur hingga ke pelataran. Sedangkan tiket seharga Rp 750 ribu itu dikenakan untuk wisatawan yang ingin naik ke candi.

Sedangkan bagi para pelajar, pihaknya tetap memberikan harga tiket yang terjangkau, Rp 5.000 per orang.

"Sebagai wujud keberpihakan kita pada dunia pendidikan, untuk pelajar hanya ditetapkan Rp 5.000. Inilah jawaban kenapa kok mahal, seolah-olah jadi komersial. Tidak, bukan komersial, alasannya beda-beda. Oleh karenanya, untuk pelajar hanya Rp 5.000," kata Edy.

Edy menjelaskan, penerapan tarif khusus untuk menaiki candi itu diterapkan untuk membatasi wisatawan yang menaiki candi. Wisatawan yang naik candi harus dibatasi dengan alasan perlindungan terhadap bangunan bersejarah tersebut.

Oleh sebab, pemerintah juga membatasi kuota untuk wisatawan yang menaiki candi sejumlah 1.200 orang per hari.

Ganjar angkat bicara

Wacana penerapan tarif Rp 750 ribu di kompleks Candi Borobudur mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan penjelasan mengenai tarif yang menghebohkan itu.

Menurut Ganjar, terdapat perbedaan tarif tiket untuk masuk ke pelataran candi dan tiket untuk naik ke bangunan candi. Adapun tiket seharga Rp 750 ribu itu dikenakan bagi wisatawan yang ingin naik ke bangunan candi.

"TWC (Taman Wisata Candi Borobudur) segera jelaskan. Masuk kawasan dan naik ke candi, dua hal ini perlu disampaikan ke publik agar bisa tahu kenapa ada pembatasan orang naik ke candi," kata Ganjar lewat sambungan telepon, Minggu (5/6).

Ia menjelaskan saat ini wisatawan masih belum diperbolehkan naik ke candi, hanya bisa di kawasan pelataran Candi Borobudur saja. Dengan tarif yang wacananya senilai Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal dan USD 100 untuk wisatawan mancanegara, maka wisatawan boleh naik ke candi namun dengan pembatasan.

"Orang yang ke Borobudur sampai hari ini tidak boleh naik ke candi, orang masih berdatangan. Untuk naik ke candi kemarin disampaikan agar ada pengelolaan dengan pengendalian melalui tarif. Yang ke sana betul-betul diatur. Tidak semua yang datang (bisa) naik," jelasnya.

Ganjar juga meminta agar para pedagang di sekitar kompleks Candi Borobudur tidak perlu khawatir. Penerapan tarif tinggi untuk wisatawan yang ingin naik ke bangunan candi tidak akan berpengaruh.

"Perbedaannya antara tiket masuk kawasan dan tiket naik, itu dua hal yang berbeda. Kan hari ini juga tidak naik dan pedagang juga oke, jadi pedagang nggak perlu takut soal itu. Toh hari ini semua nggak boleh naik kan juga ramai," tegasnya.

Apalagi, dalam tarif baru yang akan diterapkan, harga tiket untuk pelajar justru akan jauh lebih murah. Tiket pelajar yang sebelumnya Rp 25 ribu per orang akan turun menjadi Rp 5 ribu per orang.

"Pertimbangan bagaimana pelajaran masuk. Kemarin justru diturunkan jadi Rp 5 ribu. Saat nanti butuh edukasi perdalam konten ilmu pengetahuan maka itu kebijakan khusus pelajar," tegasnya.




(aku/aku)


Hide Ads