Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul menyebut ada 30 murid yang terpapar COVID-19 usai pemeriksaan skrining yang dilakukan surveilans. Kendati demikian, Disdikpora Bantul tetap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
"Untuk PTM tetap jalan, karena itu (30 murid terpapar COVID-19) bukan penularan dari PTM. Mereka hasil skrining di sekolah, tapi nuwun sewu (maaf) coba skiring di pasar atau tempat yang ramai-ramai pasti ya tetap ada (yang terpapar COVID-19)," kata Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko saat dihubungi detikJateng, Senin (30/5/2022).
Isdarmoko juga menyebut, jika puluhan murid itu terpapar COVID-19 dengan status tanpa gejala. Dia menyebut jika murid-murid bisa langsung ikut ujian jika sudah sembuh dan dinyatakan negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tanpa gejala, seminggu isoman, kalau tidak ada efek lain dan hasil kedua negatif bisa masuk ujian seperti biasa," ucapnya.
Selain itu, untuk siswa yang saat ini terpapar COVID-19 tidak boleh masuk ke sekolah saat penerimaan rapor. Nantinya pihak sekolah akan mengirimkan rapor ke tempat isoman atau kediamannya masing-masing.
"Untuk penerimaan rapor nantinya siswa yang positif tidak boleh berangkat ke sekolah karena sekolah akan mengirim rapor ke rumah atau tempat isolasi siswa yang positif COVID-19," ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, puluhan murid yang terpapar merupakan hasil dari surveilans sekolah. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dari pihaknya untuk melihat potensi penularan dari PTM.
"Surveilans di Bantul sendiri sudah dilaksanakan sejak tanggal 22 Mei hingga 31 Mei 2022 mendatang. Hasil sementara yang terpapar mayoritas adalah siswa SMP dan SMA," katanya.
(ahr/ams)











































