Dampak tanah longsor yang melanda Dusun Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak hanya memutus akses jalan kabupaten. SMPN 3 Kokap yang terletak tak jauh dari titik longsor juga terendam banjir lumpur.
Peristiwa tanah longsor itu terjadi pada Kamis (26/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Material tanah berbatu luruh hingga menutup akses jalan kabupaten yang biasa digunakan warga ke Balai Kalurahan Kalirejo dan Kapanewon Kokap.
Di samping itu, longsoran ini juga menyumbat saluran irigasi hingga memicu banjir lumpur di kompleks SMPN 3 Kokap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan detikJateng sore ini, nampak lumpur basah masih membanjiri halaman tengah SMPN 3 Kokap. Lumpur disertai air juga terlihat di dua ruangan, yakni ruang kelas dan ruang perpustakaan sekolah tersebut.
Kepala SMPN 3 Kokap, Sudamar, menerangkan peristiwa banjir lumpur ini baru diketahui pihaknya pada sekitar pukul 08.00 WIB. Lumpur menyembur di halaman tengah sekolah.
Diketahui bahwa terdapat gorong-gorong air di bawah sekolah tersebut. Namun saluran yang menghubungkan bukit ke sungai dusun setempat itu tersumbat material longsor, hingga akhirnya meledak dan memicu banjir lumpur.
"Jadi saluran air itu jebol kemudian material longsor keluar dari halaman lalu menggenangi dua ruangan yakni ruang kelas dan perpustakaan," ucap Sudamar saat ditemui di lokasi, Kamis (26/5/2022) sore.
Sudamar mengatakan sisa lumpur hingga kini masih mengotori kompleks SMPN 3 Kokap. Proses pembersihan sedang dilakukan oleh pihak sekolah dibantu BPBD dan Damkar Kulon Progo.
"Tim dari BPBD dan Damkar juga sedang berupaya membersihkan gorong-gorong yang hingga kini masih tersumbat," jelasnya.
![]() |
Bukan Peristiwa Pertama
Sudamar mengungkapkan banjir lumpur yang menggenangi SMPN 3 Kokap bukanlah yang pertama. Sebelumnya peristiwa serupa pernah terjadi, jika ditotal sebanyak tiga kali terhitung sejak awal April 2022.
"Total sudah empat kali, kejadian pertama pada 1 April 2022, dan itu yang paling parah. kejadian kedua setelah Idul Fitri, ketiga pada 20 Mei, dan ke empat hari ini," ujarnya.
Sudamar berharap segera ada penanganan khusus untuk mengantisipasi peristiwa serupa terjadi lagi. Jika tidak, bukan tidak mungkin SMPN 3 Kokap bakal terendam lumpur untuk kesekian kalinya.
"Harapannya ada penanganan khusus terutama menangani aliran air yang ada di bawah sekolahan ini, kalau enggak ditangani akan selalu muncul terus ini," ucapnya.
Sementara itu, Staff Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kulon Progo, Suyatno, mengatakan pihaknya bersama tim Damkar Kulon Progo kini sedang berupaya membersihkan lumpur di SMPN 3 Kokap. Tim juga diterjunkan untuk menyingkirkan material longsor yang menyumbat gorong-gorong di bawah sekolah tersebut.
"Pembersihan sedang dilakukan, tadi ada beberapa personel yang masuk ke gorong-gorong untuk menyingkirkan sumbatan," ujar Suyatno.
(rih/mbr)