Warga Blokade TPST Piyungan 24 Jam, Puluhan Truk Sampah Diputar Balik

Warga Blokade TPST Piyungan 24 Jam, Puluhan Truk Sampah Diputar Balik

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 09 Mei 2022 15:02 WIB
Posko yang menutup akses TPST Piyungan, Bantul, Senin (9/5/2022).
Posko yang menutup akses TPST Piyungan, Bantul, Senin (9/5/2022). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Warga yang tergabung dalam aksi 'Banyakan Menolak Banyakan Melawan' masih menutup akses menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Pedukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bahkan mereka mendirikan posko untuk berjaga 24 jam dan membuat puluhan truk sampah putar balik.

Pantauan detikJateng, Senin (9/5/2022), warga mendirikan posko di simpang tiga jalan masuk utama TPST Piyungan. Tampak jalan menuju TPST tersebut hanya terbuka separuh dan hanya motor dan mobil pikap yang masuk silih berganti.

Selain itu, beberapa warga tampak tengah berjaga di posko yang terpasang spanduk bertuliskan 'Kami Menolak Keras Transisi Pembuangan Sampah Tutup Permanen TPST Piyungan!!!'. Sedangkan di bagian belakang posko tampak tumpukan batu yang sebelumnya terpasang di jalan untuk menghalangi truk sampah masuk ke TPST.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Posko dijaga 24 jam. Ini untuk menjaga truk sampah yang mau masuk (ke TPST). Kalau untuk truk sampah yang masuk kita tolak, suruh putar balik," kata Koordinator aksi 'Banyakan Menolak Banyakan Melawan' Herwin Arfianto saat ditemui di pintu masuk utama TPST Piyungan, Bantul, Senin (9/5/2022).

Herwin mengaku sudah puluhan truk sampah diputarbalikkan. Menurutnya, beberapa sopir ada yang sempat mengeluh dan beberapa lainnya mengaku sudah mengetahui adanya penutupan di TPST Piyungan.

ADVERTISEMENT

"Banyak, sudah banyak, kira-kira puluhan truk sampah (yang diputarbalik), karena kan sudah ada kabar dari pengelola kalau di sini ada aksi. Tapi tadi ada juga yang mengeluh kok ditutup seperti itu, mungkin karena belum tahu," ujarnya.

Akan tetapi, pihaknya tidak menutup akses jalan untuk warga yang bermukim di dekat TPST Piyungan. Semua itu agar kegiatan ekonomi warga yang sebagian besar berprofesi sebagai penjual rongsok kiloan tidak terhalangi.

"Dibuka separuh karena untuk akses keluar masuk warga yang di atas dan perekonomian warga di atas tetap lancar," ucapnya.

Ketika ditanya sampai kapan aksi ini berlangsung, Herwin mengaku hingga ada solusi dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Pasalnya warga ingin sekali berdiskusi dengan Sultan untuk menemukan titik terang.

"Kalau sampai kapan (TPST ditutup), tuntutan kita ini ditutup selamanya biar pindah lokasi. Kalau audiensi ya tuntutan tetap TPST ditutup selamanya. Karena dampak air limbah itu sudah parah, apalagi kalau TPST dilebarkan ke sisi utara," ucapnya.

Seperti halnya pagi tadi, dia mengaku dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY sudah menghubungi melalui sambungan telepon. Namun, pihaknya menolak tawaran untuk berdiskusi dengan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji.

"Dari pemerintah tadi pagi Bu Ana dari Dinas PU DIY (Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY) sudah menghubungi. Tapi menawarkan diskusi dengan Pak Sekda, tapi kita menolak karena kita target utama ingin berdialog sama Pak Gubernur, selain Pak Gubernur kita tidak mau," ujarnya.

"Karena apa? Karena masalah ini sudah cukup lama, tapi tidak ada tindak lanjutnya atau respons dari pemerintah bagaimana. Mungkin Pak Gubernur belum mendengar masalah yang ada di akar seperti apa dan bagaimana," lanjut Herwin.

Akan tetapi, jika ada solusi sementara dari Pemda DIY agar sampah di Kota Jogja, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul tidak menumpuk pascapenutupan TPST, Herwin mengaku akan menerimanya. Namun, dengan catatan harus ada perjanjian hitam di atas putih terkait tenggat waktunya.

"Untuk sementara kaya gitu bisa kita pikirkan lagi, bisa kita terima, asalkan ada hitam di atas putih. Jadi dari kita yang beri jangka waktu untuk toleransi kaya gitu," pungkasnya.




(sip/ams)


Hide Ads