Jemaah Aolia' di Gunungkidul Laksanakan Salat Id Hari Ini

Jemaah Aolia' di Gunungkidul Laksanakan Salat Id Hari Ini

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Minggu, 01 Mei 2022 13:53 WIB
Ilustrasi pria salat
Ilustrasi salat Id (Foto: Getty Images/iStockphoto/agrobacter)
Gunungkidul -

Umat Islam yang tergabung dalam jemaah Aolia' di Gunungkidul melaksanakan salat Id hari ini. Pelaksanaan salat tersebut tidak terpusat di satu tempat melainkan beberapa titik di Gunungkidul karena pengasuh jemaah hanya bersifat menguumkan waktu pelaksanaannya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, Sa'ban Nuroni, membenarkan jemaah Aolia' melaksanakan salat Id hari ini. Pihaknya juga telah memantau kegiatan tersebut.

"Infonya seperti itu," kata Sa'ban saat dimintai konfirmasi wartawan soal jemaah Aolia' menggelar salat Id hari ini, Minggu (1/5/202).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jemaah tersebut melaksanakan salat Id hari ini atas imbauan pengasuh jemaah Aolia' bernama Ibnu Hajar. Kendati demikian, pengasuh tersebut tidak mengimbau untuk melaksanakan salat Id secara berjemaah dan terpusat di satu titik.

"Ya dipantau, kita pantau, dan berdasarkan pemantauan kami dan teman-teman itu sangat internal. Jadi tidak ada jemaah, hanya ada imbauan dari seseorang namanya Pak Hajar, beliau itu seorang Kiai atau Khos punya jemaah namanya Aolia'," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Karena itu, kemudian beliau mengajak jemaahnya untuk salat Id hari ini. Tapi tidak melakukan jemaah, jadi (salat Id) hanya di rumahnya masing-masing," lanjut Sa'ban.

Suasana salat Id jemaah Aolia' di Kabupaten Gunungkidul, Minggu (1/5/2022).Suasana salat Id jemaah Aolia' di Kabupaten Gunungkidul, Minggu (1/5/2022). Foto: dok. Istimewa

Titik-titik pelaksanaan salat Id jemaah Aolia' disebutnya tersebar di Gunungkidul.

"Aolia' di Gunungkidul seperti di masjid-masjid ada, tapi ada jemaah yang ikut dan tidak. Karena beliau (Ibnu Hajar) hanya mengimbau dan melaksanakan di rumahnya masing-masing," katanya.

Menurut Sa'ban, pelaksanaan salat Id mendahului keputusan pemerintah adalah hal yang lumrah. Sa'ban menyebut pelaksanaan salat Id yang lebih dahulu dari yang lain sejatinya tidak boleh diumumkan secara terbuka.

"Sebetulnya yang seperti itu (salat Id lebih dahulu dibanding umat Islam lainnya) yang dianjurkan oleh fiqih apabila berbeda dengan pemerintah maka tidak boleh diumumkan secara terbuka seperti itu," ujarnya.

"Dan ya tidak apa-apa, wong Muhammadiyah saja berbeda-beda tidak apa-apa apalagi yang bukan Muhammadiyah. Jadi santai saja," imbuh Sa'ban.




(rih/ahr)


Hide Ads