"Iya benar, kecelakaan tadi menyebabkan 1 orang meninggal dunia, atas nama Ahmad Zulfikar. Korban masih bayi berusia 9 bulan," ucap anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo, Dicky Setiawan, saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (29/4/2022).
Dicky menerangkan korban dinyatakan meninggal dunia saat mendapat perawatan di RSUD Wates. Korban kata Dicky menderita cedera kepala berat.
"Korban luka parah, cedera kepala berat," ucapnya.
Dicky mengatakan total ada 9 korban dalam kecelakaan tunggal ini. Selain Ahmad Zulfikar, ke-8 korban lainnya atas nama Dita (5), Tutik (32), Hanifudin (32), Rara (7), Rusmiyati (40), Ali Muhtadi (45), Anisatun Nurjanah (14) dan satu korban lagi masih dalam pendataan. Mereka berasal dari wilayah Riau, Kebumen dan Sumatera Selatan.
Dicky menjelaskan mayoritas korban mengalami luka sedang. Rata-rata luka pada bagian kepala dan tangan.
"Untuk 8 korban lain, dalam kondisi luka, rata-rata cedera kepala sama tangan," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolsek Panjatan, AKP Harun Dwi mengatakan kecelakaan bermula saat mobil dengan nomor polisi R 9095 AK itu melaju dari Kebumen, Jawa Tengah hendak ke Bantul, DIY lewat jalur Pansela. Sampai di lokasi kejadian, mobil oleng setelah mencoba menghindari lubang jalan.
Mobil nahas itu meluncur tak terkendali dan jatuh ke dalam parit yang berada di pinggir jalan.
"Kijang ini dari arah Kebumen mau ke saudaranya di Srandakan, Bantul. Namun demikian pada pukul 12.00 WIB tadi, saat warga salat Jumat, kendaraan dari barat coba hindari lubang, lalu oleng dan jatuh ke selatan masuk dalam parit," jelas Harun.
Akibat kecelakaan ini mobil mengalami kerusakan parah pada seluruh bagian bodinya. Adapun para korban menderita luka cukup parah hingga harus dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas terdekat.
"Dua korban di Puskesmas Panjatan. Lainnya RSUD wates, semuanya luka-luka ada yang patah tangan juga," beber Harun.
(ams/aku)