Seorang pria diduga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Karna Wijaya menjadi sorotan karena diduga menulis ujaran kebencian terhadap pegiat media sosial Ade Armando. Pihak UGM menindaklanjuti dengan memanggil yang bersangkutan.
Akun Twitter @MurtadhaO*** yang mengunggah postingan dugaan ujaran kebencian dari Karna Wijaya. Ada kolase foto yang disebut ujaran kebencian kepada Ade Armando diduga oleh Karna Wijaya yang kini sudah hilang.
Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan kampus telah memantau kasus yang menyeret nama Karna Wijaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin menginformasikan bahwa UGM memiliki Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika," kata Dina kepada wartawan, Minggu (17/4/2022).
Dina mengatakan UGM selama ini telah mengingatkan seluruh civitas akademika untuk bijak dalam bermedsos.
"UGM juga senantiasa mengingatkan kepada seluruh warganya untuk berperilaku sesuai dengan jati diri UGM dan menjunjung tinggi etika, termasuk dalam penggunaan media sosial," terang dia.
Tak hanya UGM, Plt Direktur Jenderal Diktiristek Kemdikbud-Ristek Prof Nizam juga angkat bicara soal kasus dugaan ujaran kebencian ini. Pihaknya menyayangkan dugaan ujaran kebencian ini jika benar dilakukan oleh pegiat akademik, baik dosen maupun mahasiswa.
"Tentang dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah ditindaklanjuti oleh rektor UGM untuk dilakukan klarifikasi oleh Dewan Kehormatan Universitas," kata Nizam kepada detikcom, Minggu (17/4) kemarin.
"Tentang ujaran kebencian, saya rasa tidak elok dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Terlebih di bulan suci Ramadan yang seharusnya kita jaga emosi, tutur kata dan tulisan kita," ucap dia.
(ams/ams)