Proses pemilihan rektor periode 2022-2027 memasuki babak baru. Enam calon rektor mengikuti tahap presentasi program dengan menggali aspirasi mahasiswa, salah satu yang jadi sorotan yakni soal pembangunan gelanggang mahasiswa.
"Kita ingin adanya komitmen, kejelasan dan kepastian pembangunan melalui transparansi yang melibatkan mahasiswa. Lalu mengakomodir kebutuhan mahasiswa dan fasilitas ramah difabel dalam pembangunan fasilitas kemahasiswaan, baik itu gelanggang mahasiswa, GOR mahasiswa dan kawasan kerohanian," ujar Ketua Forum Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bram Kusuma Setyahadi, dalam keterangan tertulis yang disampaikan Humas UGM kepada wartawan, Selasa (12/4/2022).
Hal ini disampaikan Bram dalam forum sarasehan yang bertajuk 'Nyawiji Menuju UGM-1', Senin (11/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggalian aspirasi ini berkaitan dengan tahapan presentasi program di hadapan anggota Senat Akademik dan Dewan Guru Besar. Dalam tahapan ini, keenam calon rektor diminta menggali aspirasi dari kalangan tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
Kembali ke pernyataan Bram, Mahasiswa Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM ini menyampaikan dalam dua tahun terakhir ini mahasiswa tidak lagi memiliki fasilitas yang memadai dengan diruntuhkannya gedung Gelanggang. Padahal menurutnya fasilitas Gelanggang Mahasiswa menampung 49 UKM dan 26 komunitas yang bernaung.
Selain fasilitas kegiatan kemahasiswaan, Bram juga menyoroti soal diperlukannya standarisasi dan monitoring dosen pembimbing lapangan 9DPL) dalam program kuliah kerja nyata (KKN).
Sebab dari hasil survei mahasiswa, sekitar 28,90 persen mahasiswa sulit berkoordinasi dengan DPL. Padahal salah satu tugas DPL adalah menjembatani komunikasi antara mahasiswa dengan pemerintah daerah.
Dalam kesempatan yang sama, anggota pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM, Rahmad Said, menambahkan keenam calon rektor perlu mengembangkan kebijakan link and match untuk kegiatan dan program tridarma perguruan tinggi. Dia juga bicara soal perlunya ada pemetaan yang jelas soal isu radikalisme di kampus.
"Bukan masalah sekarang saja tapi juga yang terdahulu sehingga ada solusi yang bisa dirangkai dalam kebijakan yang dikeluarkan," jelasnya.
Seperti diketahui, ada enam calon rektor yang lolos dalam tahapan kali ini yakni:
- Prof Dr Ali Agus DAA DEA IPU ASEAN Eng
- Prof Dr Ir Bambang Agus Kironoto
- Prof Dr Ir Deendarlianto ST MEng
- Prof dr Ova Emilia MMed Ed Sp OG (K) PhD
- Prof Dr Sigit Riyanto SH LLM
- Prof drh Teguh Budipitojo MP PhD.
(sip/mbr)