Sempat Memanas, Massa Demo 11 April di Nol Kilometer Jogja Bubarkan Diri

Sempat Memanas, Massa Demo 11 April di Nol Kilometer Jogja Bubarkan Diri

Heri Susanto - detikJateng
Senin, 11 Apr 2022 17:44 WIB
Aksi massa di Titik Nol Kilometer Jogja, Senin (11/4/2022).
Massa demo 11 April di Titik Nol Kilometer Jogja, Senin (11/4/2022). Foto: Heri Susanto/detikJateng
Yogyakarta -

Massa aksi demo 11 April di simpang empat Titik Nol Kilometer Jogja membubarkan diri. Sebelumnya, situasi sempat memanas setelah massa aksi dan polisi terlibat saling dorong.

Pantauan detikJateng di lokasi, massa aksi demo 11 April sempat menutup jalan di sisi utara Titik Nol Kilometer. Massa kemudian bergerak ke sisi selatan. Di sini, massa sempat bersitegang dengan polisi.

Selanjutnya massa terus berjalan ke Jalan Trikora atau Pangurakan menuju Alun-alun Utara. Massa yang berjumlah sekitar seratusan itu berjalan memenuhi Jalan Pangurakan menuju ke titik kumpul di sekitar Alun-alun Utara. Sekitar pukul 16.40 WIB, situasi di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja berangsur normal.

Diberitakan sebelumnya, massa aksi demo 11 April di Titik Nol Kilometer Jogja terlibat saling dorong dengan kepolisian. Massa memaksa untuk menutup jalan di sisi sebelah utara Titik Nol Kilometer.

Massa memaksa untuk menutup jalan dari Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Ahmad Yani. Massa pun sempat bersitegang dengan beberapa pengendara yang ditutup.

Sampai akhirnya, pada pukul 16.17 WIB, polisi menutup arus lalu lintas dari Jalan Ahmad Yani. Pengguna jalan yang melewati Jalan Malioboro harus belok ke arah Jalan Reksobayan jika ke barat atau ke Jalan Pabringan jika ke arah timur.

Massa aksi demo 11 April di Jogja ini terdiri dari sejumlah pihak. Ketua Umum HMI Cabang Jogja Anas Kurniawan mengungkapkan, pihaknya tak mau Indonesia muncul tirani. Makanya, massa aksi dari HMI, IMM, GMNI, KAMMI, KMHDI, dan PII menolak perpanjangan 3 periode.

"Saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Kami menolak tirani di era modern saat ini," kata Anas, saat diwawancarai wartawan di sela aksi, Senin (11/4/2022).

Anas menjelaskan, tuntutan mahasiswa dalam aksi ini adalah menolak jabatan presiden tiga periode, menunda pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan harga sembako.

"Kami kelompok Cipayung Plus di Jogja juga menolak kenaikan PPN 11 persen, tuntaskan kasus klithih di Jogja, dan hentikan komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan," pungkasnya.




(rih/aku)


Hide Ads