Demo 11 April di Nol Kilometer Jogja Memanas, Massa-Polisi Saling Dorong

Demo 11 April di Nol Kilometer Jogja Memanas, Massa-Polisi Saling Dorong

Heri Susanto - detikJateng
Senin, 11 Apr 2022 16:37 WIB
Massa aksi demo 11 April di Titik Nol Kilometer Jogja terlibat saling dorong dengan polisi, Senin (11/4/2022) sore.
Massa aksi demo 11 April di Titik Nol Kilometer Jogja terlibat saling dorong dengan polisi, Senin (11/4/2022) sore. (Foto: Heri Susanto/detikJateng)
Yogyakarta -

Massa aksi demonstrasi di Titik Nol Kilometer Jogja terlibat saling dorong dengan kepolisian. Massa memaksa untuk menutup jalan di sisi sebelah utara Titik Nol Kilometer.

Massa memaksa untuk menutup jalan dari Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Ahmad Yani. Massa pun sempat bersitegang dengan beberapa pengendara yang ditutup.

Sampai akhirnya, pada pukul 16.17 WIB, Polisi menutup arus lalu lintas dari Jalan Ahmad Yani. Pengguna jalan yang melewati Jalan Malioboro harus belok ke arah Jalan Reksobayan jika ke barat atau ke Jalan Pabringan jika ke arah timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Jalan Ahmad Yani telah ditutup, massa pun bergerak ke sisi selatan untuk memaksa menutup Jalan P Senopati, Jalan Trikora maupun Jalan Ahmad Dahlan.

Massa aksi demo 11 April di Titik Nol Kilometer Jogja terlibat saling dorong dengan polisi, Senin (11/4/2022) sore.Massa aksi demo 11 April di Titik Nol Kilometer Jogja terlibat saling dorong dengan polisi, Senin (11/4/2022) sore. (Foto: Heri Susanto/detikJateng)

Massa aksi demo 11 April di Jogja ini terdiri dari sejumlah pihak. Ketua Umum HMI Cabang Jogja Anas Kurniawan mengungkapkan, pihaknya tak mau Indonesia muncul tirani. Makanya, massa aksi dari HMI, IMM, GMNI, KAMMI, KMHDI, dan PII menolak perpanjangan 3 periode.

ADVERTISEMENT

"Saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Kami menolak tirani di era modern saat ini," kata Anas, saat diwawancarai wartawan di sela aksi, Senin (11/4/2022).

Anas menjelaskan, tuntutan mahasiswa dalam aksi ini adalah menolak jabatan presiden tiga periode, menunda pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan harga sembako.

"Kami kelompok Cipayung Plus di Jogja juga menolak kenaikan PPN 11 persen, tuntaskan kasus klithih di Jogja, dan hentikan komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan," pungkasnya.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads