Lahan pertanian di Pedukuhan Gesing, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul diserbu kawanan monyet ekor panjang. Warga terpaksa berjaga sambil membunyikan meriam bambu untuk mengusir kawanan monyet itu.
Salah seorang warga Gesing, Marsito mengatakan, monyet-monyet tersebut memang kerap menyerang tanaman palawija hingga buah-buahan milik warga. Namun menurut Marsito, tahun ini serangan monyet-monyet sangat masif.
"Untuk serangan monyet sebenarnya sudah sejak 2018 lalu. Paling parah tahun ini, serangannya masif sekali," kata Marsito kepada wartawan di Kabupaten Gunungkidul, Selasa (29/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, warga khususnya pemilik lahan pertanian harus berjaga di sekitar lahannya setiap hari. Sebab, jika tidak ada penjagaan monyet-monyet tersebut akan menyerang lahan pertanian warga.
"Karena itu setiap hari kami berjaga seperti ini, sebab kalau tidak ditunggu bisa habis lahan pertanian kami," ucapnya.
![]() |
Teknisnya, warga sepakat untuk berjaga di sepanjang jalan yang tak jauh dari ladang mereka secara bergiliran. Selain itu, warga membawa senapan angin hingga meriam bambu untuk menghasilkan suara ledakan yang sangat ditakuti oleh monyet ekor panjang.
"Senapan angin dan meriam bambu itu untuk membunyikan suara ledakan. Karena monyet-monyet takut dengan suara ledakan," ujarnya.
Meski begitu, dia mengaku terkendala waktu berjaga karena saat beristirahat kawanan monyet kembali menyerang lahan pertanian warga. Karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah untuk mencari solusi terbaik agar para petani dapat panen tanpa ada gangguan monyet tersebut.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Rismiyadi mengatakan pihaknya hanya bisa melakukan penghalauan. Mengingat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta meminta tidak ada tindakan represif untuk mencegah monyet-monyet menyerang lahan pertanian warga.
"BKSDA tidak menganjurkan cara represif sehingga yang bisa kami lakukan sekedar menghalau. Untuk menghalaunya dengan cara menakuti atau mengusir, itu upaya jangka pendek dan untuk jangka menengah dengan penangkapan dari suku Baduy," ucap Rismiyadi.
"Sedangkan untuk jangka panjangnya sedang disiapkan program penanaman buah di beberapa lokasi agar monyet-monyet itu tidak kelaparan dan mengambil hasil pertanian warga di ladang," lanjut Rismiyadi.
(aku/ams)