Perbedaan awal puasa akan berpotensi terjadi pada tahun ini. Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Musta'in Ahmad, berpesan agar perbedaan tersebut tidak mengurangi kekhidmatan ibadah puasa. Para tokoh diminta untuk memandu umat dalam menyikapi perbedaan tersebut.
Musta'in memperkirakan bahwa awal puasa tahun ini kemungkinan akan berbeda. Muhammadiyah jauh hari sebelumnya telah menetapkan awal puasa jatuh pada Sabtu 2 April 2022, sesuai perhitungan hisab hakiki wujudul hilal.
Sedangkan menurut perhitungan imkanurrukyah, kemungkinan hilal atau bulan muda belum terlihat pada Jumat petang. Dimungkinkan keputusan sidang isbat awal Ramadan yang diadakan Kemenag pada Jumat petang mendatang adalah menyempurnakan bulan Sya'ban menjadi 30 hari sehingga awal puasa jatuh pada tanggal 3 April.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan hal baru. Bukan baru kali ini saja terjadi perbedaan awal puasa. Jadi bukan hal yang istimewa, cuma perbedaan hitungan saja. Jangan jadi polemik," ujar Musta'in saat dihubungi detikJateng, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, para tokoh seyogyanya tampil ambil peran untuk memandu umat dalam menjalani perbedaan awal Ramadan tersebut.
"Mari bijak melihat perbedaan ini. Tetap menjaga kerukunan dan tak perlu jadi polemik. Tokoh-tokoh sebaiknya ambil peran memandu umat menjalani perbedaan awal Ramadan tersebut," lanjut Musta'in Ahmad.
(mbr/ahr)