Viral Curhatan Wisatawan di Malioboro Beli Wingko Ternyata Basi

Viral Curhatan Wisatawan di Malioboro Beli Wingko Ternyata Basi

Heri Susanto - detikJateng
Senin, 21 Mar 2022 13:31 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Teras Malioboro sebagai lokasi baru bagi para pedagang kaki lima (PKL) Malioboro. Nama ini merupakan identitas baru dua lokasi relokasi para PKL Malioboro.
Ilustrasi (Foto: Teras Malioboro 1, Jalan Malioboro, Jogja / 20Detik)
Jogja -

Viral di media sosial curhatan seorang wisatawan di Malioboro yang membeli oleh-oleh wingko dan saat dibuka di rumah ternyata sudah basi. Wisatawan itu mengaku membeli wingko di Teras Malioboro, Jogja.

Curhatan itu diposting di salah satu akun grup Facebook di Jogja pada 18 Maret 2022.

"Assalamualaikum teman2 semuanya , sekedar memberi saran kepada pedagang oleh2 di teras malioboro ,dari pengalaman saya kemarin wisata ke jogja saya beli wingko sampai 9 tas, dari beberapa pedagang di teras malioboro pas ditanya bu ini wingkonya baru ndak bu, beliau2 bilangnya baru mbak masih fresh, nyatanya waktu tak buka semuanya jamuran , pdhal beli dari beberpa pedagang disitu 😭😭😭 mohon banget ibuk2 sering2 cek dagangannya, kalau emang udah lama yo jangan bilang masih baru dan fresh, dan untuk pembuat wingkonya tolong diberi tanggal kadaluarsa jangan dikosongin biar pedagang dan pembeli bisa saling cek & ricek, sekian terimakasih maaf bila ada salah," tulis akun tersebut, dikutip detikJateng, Senin (21/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Postingan itu mendapat ribuan komentar netizen.

Menanggapi curhatan wisatawan yang viral itu, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo mengatakan telah menindaklanjuti hal tersebut. Bersama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY, pihaknya telah memfasilitasi Paguyuban Pedagang di Teras Malioboro I untuk berkoordinasi dan memberikan sanksi.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah koordinasi dengan OPD lainnya. Sudah dilakukan fasilitasi untuk membahas sanksi apa yang akan dilakukan," kata Singgih, saat dihubungi wartawan, Senin (21/3/2022).

Ia mengungkapkan, tindakan pedagang tersebut jelas memperburuk citra pariwisata di Jogja. Makanya, harus ada tindakan dari paguyuban seperti saat PKL nuthuk harga beberapa waktu lalu.

"Kalau kita memberikan pelayanan yang ramah, santun, jujur, tentu wisatawan akan kembali lagi. Tapi, jika dilakukan seperti ini jelas merusak," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menjelaskan pihaknya telah menempuh beberapa langkah untuk pembinaan PKL di Teras Malioboro I.

"Sekarang tugas kita melakukan pembinaan. Termasuk memberikan sanksi jika mereka mengulangi perbuatan yang sama," kata Siwi.

Siwi menjelaskan, ada lima langkah yang akan ditempuh menindaklanjuti keluhan wisatawan tersebut. Kelima langkah ini merupakan hasil kesepakatan dengan beberapa paguyuban di Teras Malioboro I.

"Yang pertama, kami akan melakukan sosialisasi berjualan yang amanah dan barokah," jelasnya.

Kemudian, menyepakati sanksi sosial berupa pemasangan stiker bagi yang melanggar (jika diperlukan), melakukan inspeksi terhadap produk yang diperdagangkan makanan kemasan, makanan olahan, pakaian, dan lainnya.

"Check mutu dan standar. Memberikan reward pada pedagang yang tertib, omzet baik, tidak berkasus, bersih, dan kolaboratif. Memasang pengumuman agar pembeli melakukan check dan recheck sebelum transaksi terhadap mutu barang dan harga," imbuhnya.




(rih/mbr)


Hide Ads