900 Ton Sampah Terancam Menumpuk di Jogja Gegara TPST Piyungan Tutup 3 Hari

Round-Up

900 Ton Sampah Terancam Menumpuk di Jogja Gegara TPST Piyungan Tutup 3 Hari

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 19 Mar 2022 06:01 WIB
Penampakan truk parkir di TPS Jalan Mawar Baciro Jogja, Jumat (18/3/2022)
Penampakan truk parkir di TPS Jalan Mawar Baciro Jogja, Jumat (18/3/2022). (Foto: Heri Susanto/detikJateng)
Solo -

Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY, ditutup sementara sampai Minggu (20/3) karena ada perbaikan jalan. Penutupan ini memicu sejumlah dampak dari penuhnya TPS sementara hingga nasib warga Jogja yang diimbau menyimpan dulu sampahnya di rumah masing-masing.

Selain itu, diperkirakan 900 ton sampah bakal menumpuk di berbagai lokasi di Kota Jogja akibat penutupan ini.

Memicu tumpukan sampah di TPS sementara

Sejumlah tempat penampungan sampah sementara (TPS) di Kota Jogja tampak penuh dengan gunungan sampah. Beberapa truk pengangkut sampah juga terlihat mandek di TPS dengan tumpukan sampah yang ditutup terpal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJateng, Jumat (18/3) siang, di dua Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yakni di Jalan Mawar seberang Stadion Mandala Krida, dan TPS Jalan Argolubang Baciro tampak truk pengangkut sampah yang parkir dengan bak yang dipenuhi tumpukan sampah yang ditutup terpal.

Truk penuh sampah parkir di TPS sementara

Di TPS Jalan Mawar terlihat ada empat truk sampah parkir dengan bak penuh sampah dan ditutup terpal. Hal yang sama juga terjadi di TPS Jalan Argolubang.

ADVERTISEMENT

TPS ditutup dengan terpal dan ada papan pemberitahuan jika tak menerima pembuangan sampah dari warga, 'TPA Piyungan Tutup Mulai Hari Ini Mohon Sampah Disimpan Dulu di Rumah'. Bau sampah menyengat menguar dari area TPS di Jalan Mawar ini.

TPST Piyungan ditutup untuk perbaikan jalan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji, menjelaskan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, tutup selama tiga hari. Dia menyebut penutupan itu karena adanya perbaikan rutin di jalan akses masuk TPST Piyungan.

"Itu karena ada jalan di tengah area itu, yang rusak. Sehingga memang harus diperbaiki," kata Cahyo saat dihubungi wartawan, Jumat (18/3/2022).

Cahyo mengatakan jalan yang mengalami kerusakan ini berada di akses menuju ke dalam TPST Piyungan. Perbaikan pun harus segera dilakukan agar tak menimbulkan kecelakaan.

"Jalan itu untuk masuk sampah ke dalam, ke area yang lebih dalam. Sehingga perlu pembenahan itu," jelasnya.

Perbaikan jalan TPST Piyungan butuh 3 hari

Cahyo menuturkan sesuai dengan perhitungan, perbaikan jalan di TPST Piyungan tersebut butuh waktu tiga hari. Pihaknya pun menargetkan, Minggu (20/3) siang, TPST Piyungan sudah beroperasi normal kembali.

"Tiga hari mas perbaikan itu, mudah-mudahan Minggu siang sudah bisa. Semua area, semua sarana sudah push untuk Jumat (18/3) ini," katanya.

Cahyo menuturkan kerusakan jalan di TPST Piyungan merupakan hal yang tak bisa dihindari. Hal ini mengingat tiap hari ratusan truk atau kendaraan berat melewati pengangkut sampah melewati jalan tersebut.

"Setiap hari untuk lewat kendaraan berat, sehingga butuh perawatan," jelasnya.

Warga ungkap rusaknya akses TPST Piyungan

Terpisah, tokoh masyarakat di sekitar lokasi TPST Piyungan, Pedukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Maryono, juga menyebut TPST Piyungan ditutup karena ada perbaikan jalan.

"Perbaikan tempat pembuangan karena sekitar 3 bulan ini selalu ada antrean. Bahkan lokasi pembuangan di tepi jalan dan masyarakat terganggu, jadi kalau musim hujan jalannya becek, berlumpur dan sering menjatuhkan orang (saat melintas)," ujarnya.

Dengan adanya perbaikan tersebut, Maryono berharap ke depannya tidak ada antrean truk sampah di TPST. Selain itu, keluhan-keluhan seperti sebelum-sebelumnya tidak terjadi lagi.

"Sebenarnya warga sudah mengeluh sejak lama tapi belum ada respons dari pengelola TPST. Tapi akhirnya bilang ke Dinas lalu direspons ini," imbuhnya.

Pemkot Jogja imbau warga tahan dulu sampahnya

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Ahmad Haryoko berharap masyarakat bisa menahan sampahnya di rumah dulu sampai TPST Piyungan beroperasi kembali. Sebab, jika sampah tetap dipaksakan dibuang menuju depo, maka dikhawatirkan sampah bakal meluber ke jalanan dalam beberapa hari ke depan.

"Jadi, truk juga sudah kita siagakan di depo-depo. Tapi, kita berharap masyarakat bisa menahan diri dulu, sampai TPST Piyungan beroperasi dan kita layani lagi. Intinya, secara teknis, TPS kita siapkan semua, sudah kita pasang pemberitahuan (bahwa TPST Piyungan tutup), lewat medsos juga. Tapi, kalau masih ada yang membuang di depo, ya terpaksa kita tumpuk dulu, sampai semua armada yang kita siagakan benar-benar penuh," kata Haryoko, Jumat (18/3).

Potensi tumpukan sampah hingga 900 ton

Berdasarkan catatan DLH Kota Jogja, tiap hari sampah di Kota Jogja ada sekitar 300 ton. Total, selama tiga hari penutupan TPST Piyungan, maka ada sekitar 900 ton yang bisa menumpuk di berbagai tempat di Kota Jogja.

Haryoko memperkirakan, sampah-sampah di Kota Jogja yang menumpuk hingga Minggu (20/3) nanti, baru bisa dibuang seluruhnya ke TPST Piyungan dalam waktu sekitar lima hari.

"Sarpras kita tidak ada perkembangan, masih seperti kemarin. Kita maksimalkan di depo, dengan mengisi semua armada kita, sambil berdoa, semoga Minggu sudah bisa buka lagi," kata Haryoko.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads