Anak Sopir Bus Raih Cum Laude di UNY, Sempat Jualan Nasi Goreng

Anak Sopir Bus Raih Cum Laude di UNY, Sempat Jualan Nasi Goreng

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 15 Mar 2022 18:14 WIB
Olivia Nike Purnomo, anak sopir bus malam yang lulus cumlaude di UNY
Olivia Nike Purnomo, anak sopir bus malam yang lulus cumlaude di UNY. Foto: dok UNY
Sleman -

Olivia Nike Purnomo, anak kedua Yoyok Purnomo seorang sopir bus malam lulus dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan meraih predikat cum laude. Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi itu wisuda pada periode Februari 2022 dengan IPK 3,82.

"Puji Tuhan, saya senang perjuangan kedua orang tua saya untuk menyekolahkan saya tidak sia-sia. Walaupun hasilnya masih banyak yang lebih-lebih (baik) dari saya, tapi paling tidak saya bisa lulus dan orang tua saya bangga," kata perempuan yang akrab disapa Nike kepada detikJateng, Selasa (15/3/2022).

Nike yang masuk kuliah pada 2017 itu kemudian menceritakan keluarganya termasuk golongan menengah ke bawah. Namun dalam hal pendidikan, orang tuanya sangat memperhatikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat duduk di bangku SD, orang tua saya kesulitan membayar SPP anak-anaknya, karena kebetulan kami bersekolah di sekolah swasta yang pada saat itu nominalnya terbilang mahal untuk kami," kenang Nike.

Dia bahkan pernah nyaris tidak naik kelas lantaran menunggak SPP. Meski begitu, Nike bisa masuk SMP negeri dengan gratis hingga lulus sekolah.

ADVERTISEMENT

Saat SMA, warga Perum Bagongan Asri, Sukorejo, Mertoyudan, Magelang ini masuk jurusan IPA. Namun dia merasa kurang cocok dengan jurusan ini karena membutuhkan les di luar sekolah.

"Akhirnya di kelas 2 saya memberanikan diri pindah ke IPS dan pilihan ini tidak salah karena saya suka dengan pelajaran IPS terutama akuntansi," ujarnya.

Selama SMA, dia tidak pernah ikut les dan hanya bisa mengandalkan buku pelajaran dan guru. Dia juga tidak memiliki internet sehingga pengetahuan tentang seleksi masuk perguruan tinggi sangat terbatas.

Nike sempat mengikuti SNMPTN namun gugur karena pindah jurusan. Ikut SBMPTN juga gagal. Ia akhirnya mendaftar di UNY Prodi Pendidikan Akuntansi lewat jalur Seleksi Mandiri dan pada akhirnya mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Nike memang menyukai akuntansi dan cita-citanya sedari kecil ingin menjadi guru.

"Cita-cita saya menjadi guru, mudah-mudahan tercapai. Setelah lulus saya ingin langsung bekerja, mencari pengalaman sesuai kemampuan dan minat saya. setelah itu, kalau ada rezeki dan kesempatan saya ingin melanjutkan studi," ungkapnya.

Gadis kelahiran Magelang, 5 September 1999 itu mengatakan selama perkuliahan dia berusaha mengikuti mata kuliah sebaik mungkin. Termasuk setiap tugas perkuliahan dikerjakan tanpa perlu menunda-nunda waktu. Nike pun tak malu bertanya dan mencari referensi lain untuk memperkaya wawasannya.

"Tugas selalu saya kerjakan tepat waktu dan tidak pernah absen. Yang biasa saya lakukan hanya tidak menunda pekerjaan dan tidak sungkan bertanya," katanya.

Pandemi COVID-19 melanda dan membuat ayahnya tidak bekerja dalam waktu yang lama. Ibunya kemudian mulai berjualan nasi goreng, kue kering, dan nasi kotak untuk kebutuhan sehari-hari. Sejak itu hingga sekarang Nike dan adik semata wayangnya membantu ibunya berjualan.

Pada awal 2021 Nike mulai mengajar les privat pada beberapa anak SD-SMP. Akhirnya dia mengerjakan tugas akhir skripsi dibarengi membantu ibunya berjualan dan di sela-sela mengajar les privat. Nike tidak pernah menunda mengerjakan revisi dari dosen pembimbing dengan harapan skripsinya cepat selesai.

"Saya terkadang tidak tidur dan tidak makan saat mengerjakan skripsi atau revisi. Hal tersebut saya lakukan karena mungkin laptop akan digunakan adik saya untuk kuliah. Kesulitan hanya saat mengerjakan skripsi saja karena tidak langsung bertemu dengan dosen pembimbing sehingga proses skripsian lebih lama," ujarnya.

Kerja keras itu akhirnya terbayar tuntas. Januari 2022 Nike menjalani yudisium dan wisuda di bulan Februari. Nike bersyukur diberi kesempatan, didukung oleh keluarga inti dan keluarga besar untuk tetap sekolah.

"Kedua orang tua saya yang hanya sopir bus dan penjual nasi goreng dapat mengantarkan anaknya bergelar sarjana, hanya ini kebahagiaan yang bisa saya berikan untuk mereka," ucapnya,

Sementara itu, Karyati yang merupakan bibi Nike mengatakan sejak kecil keponakannya itu memang rajin dan mau membantu melakukan pekerjaan rumah.

"Saya bahkan berkeinginan agar keponakan saya itu dapat melanjutkan S2, tentu dengan beasiswa dari pemerintah juga" harap Karyati.




(ahr/ams)


Hide Ads