Postingan Lurah atau Kepala Desa Kepek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul curhat anaknya yang sakit asma ditolak di IGD RSUD Wonosari viral. Direktur Utama (Dirut) RSUD Wonosari dr Heru Sulistyowati menyebut yang menyampaikan penolakan itu adalah dokter internship.
"Jadi begini, pada waktu itu dari yang disampaikan oleh dokter jaga, bahwa untuk pasien ini karena sekarang ini musim COVID-19 apalagi beberapa pasien asma juga ditemukan ada yang positif (berdasarkan tes) antigen," kata Heru kepada wartawan di RSUD Wonosari, Gunungkidul, Jumat (4/3/2022).
Namun, lanjutnya, dalam penyampaiannya terkesan bertele-tele sehingga terjadi miskomunikasi. Terlebih Kades bernama Bambang tersebut terburu-buru agar anaknya yang sesak napas segera mendapatkan penanganan medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kalau pasien asma tidak bisa langsung ditangani sehingga harus menjalani pemeriksaan antigen terlebih dahulu. Ini mungkin yang ada komunikasi yang dilakukan teman-teman IGD yang kurang pas penyampaiannya. Jadi kesannya bertele-tele," ucapnya.
Menyoal prosedur penanganan pasien sesak napas, Heru mengaku memang biasanya harus menjalani tes swab antigen terlebih dahulu. Namun, tadi malam petugas medis terkesan tidak teliti melihat kondisi pasien.
"Jadi pasien ini masih menunggu di mobil terus pak Bambang turun dan masuk IGD. Jadi ini yang harusnya dilihat dulu pasiennya. Tapi ternyata belum lihat pasiennya, saat dilihat keluar mobil sudah tidak ada di depan IGD," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, Heru menyebut sebenarnya ada 2 dokter di IGD tersebut, di mana salah satunya adalah dokter internship. Heru juga membenarkan jika dokter internship itulah yang meminta Bambang untuk mencari rumah sakit lain saja.
"Dokter jaga ada 2, satu dokter utama RSUD dan satu dokter internship, itu adalah dokter yang setelah lulus dan harus pengabdian 6 bulan di rumah sakit dan 6 bulan di Puskesmas. Nah, kalau yang bilang mau langsung silakan ke klinik lain, itu yang bilang yang dokter internship itu," ujarnya.
Terkait langkah ke depannya, Heru mengaku telah memanggil dokter internship tersebut. Hal itu untuk menentukan sanksi apa yang akan diberikan pihaknya.
"Aturannya karena memberikan punishment ini kami harus sesuai apa pelanggarannya. Nanti kita sesuaikan sanksinya apa, yang jelas yang bersangkutan sudah kita mintai keterangan," ujarnya.
(aku/mbr)