Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengungkapkan kasus aktif COVID-19 di Bantul mencapai 3.582 orang. Menurut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, kasus Corona di Bantul saat ini belum memasuki puncaknya.
"Kita proyeksikan berdasarkan surveilans itu kira-kira dua minggu lagi baru mencapai peak (puncaknya) di Bantul dan akan kembali menurun. Itu terjadi di kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, ini hal yang lumrah," kata Halim kepada wartawan di Kabupaten Bantul, Senin (21/2/2022).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bantul hingga Minggu (20/2/2022), tercatat ada penambahan 378 kasus baru COVID-19. Sehingga jumlah kasus aktif di Bumi Projotamansari mencapai 3.582 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan penambahan kasus sembuh ada 105 orang dan kasus meninggal bertambah 2 orang. Untuk akumulasi kasus konfirmasi positif di Bantul saat ini mencapai 61.602 orang, kasus sembuh 56.437 orang, dan kasus meninggal 1.583 orang.
"Memang kasus aktif di Bantul sudah mencapai 3.000 lebih, ini memang terjadi peningkatan kasus Omicron itu," ucap Halim.
Halim menambahkan, pihaknya telah membuka shelter yang dikelola kabupaten hingga kalurahan untuk menampung warga yang hendak melakukan isolasi.
"Lebih dari 95 persen kasus Omicron di Bantul tanpa gejala, sehingga diarahkan untuk isolasi mandiri. Kita anjurkan untuk isolasi di shelter saja, karena shelter di Bantul sudah aktif," ujarnya.
Terlepas dari hal itu, Halim mengaku hingga saat ini belum mengambil keputusan untuk melakukan pengetatan-pengetatan. Meski diakuinya ada sedikit pembatasan, seperti kapasitas maksimal 50 persen di ruangan tertutup.
"Objek-objek wisata juga tidak ditutup agar pemulihan ekonomi terus berjalan, yang sekarang sudah sesuai on the track. Karena pemulihan ekonomi sudah terjadi dan pertumbuhan ekonomi sudah positif pada awal 2022 ini," katanya.
Baca juga: Hujan Es Landa Karanganyar! |
(dil/rih)