Salah satu PKL yang berjualan soto di Jalan Malioboro, Antok (36), mengaku, omzetnya naik sampai 300 persen. Karena, dengan pindah ke Teras I Malioboro pelanggannya malah bertambah.
"Kalau saya jujur ini mas, naik omzetnya ya mungkin 300 persen dibandingkan dengan di Malioboro. Karena harga saya standard, teman-teman pedagang banyak yang berlangganan ke saya. Meski harus naik sampai ke lantai 3," kata Antok, saat ditemui detikJateng, Rabu (16/2/2022).
Antok mengungkapkan, saat masih berjualan di Jalan Malioboro, biasanya tidak sampai tambah nasi. Kini, dirinya sampai harus tambah nasi sebakul besar untuk memenuhi permintaan pelanggan.
"Kalau tambah nasi, bisa sampai jam 17.00 WIB pulang. Dulu di Jalan Malioboro sampai jam 2 saja. Sore sudah ganti pedagang," katanya.
Antok pun bersyukur, kekhawatiran penurunan omzet saat awal sosialisasi relokasi saat itu tak terjadi. Malah, omzet dagangannya bertambah.
"Ya rezeki sudah ada yang ngatur. Tapi, ada juga yang mengalami penurunan omzet," katanya.
Hal yang sama diungkapkan Ngadiran (59), pedagang cendera mata yang saat ini mendapatkan tempat relokasi di Teras II Malioboro. Ia bersyukur, karena saat undian mendapatkan tempat di depan. Kini, omzetnya pun malah mengalami kenaikan.
"Kalau bagi saya sangat bersyukur, dengan ukuran lapak 110 centimeter, malah bertambah omzetnya. Mungkin karena saya berada di depan," katanya.
Saat di Malioboro, lanjut Ngadiran, dirinya berjualan sisi barat depan Malioboro Mall menghadap ke barat, pejalan kaki memang banyak. Tapi, tidak semua pejalan kaki ini mau belanja oleh-oleh. Berbeda dengan di Teras II Malioboro.
"Dulu pejalan kaki banyak. Tapi, tidak semua belanja. Sekarang orang masuk ke sini, pasti mau belanja," katanya.
Kenaikan omzet, kata pedagang yang mulai berjualan di Malioboro tahun 1985 ini, sekitar 50 persen. Itu jika dibandingkan dengan omzet saat di Malioboro.
"Kalau saya bisa naik sekitar 50 persen," katanya.
Ketua Paguyuban PKL Tri Dharma Rudiarto mengaku, kenaikan omzet memang ada beberapa pedagang yang lapaknya mendapatkan di daerah yang strategis. Kenaikan bisa sampai 60 persen.
"Kebetulan hasil undiannya PKL yang dulu di Malioboro tidak mendapatkan tempat strategis, saat ini mendapatkan tempat yang strategis. Ya, dinamis, sebenarnya," katanya.
Tapi, ada juga PKL yang memang kondisinya menurun. PKL tersebut lanjut Rudi, terjadi pada PKL yang kini mendapatkan lapak di Teras Malioboro II di ujung.
"Kalau yang ujung timur memang mayoritas mengeluh. Karena pintu timur memang sampai saat ini belum dibuka," kata dia.
(aku/ahr)