.webp)
Warga Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah rugi jutaan rupiah gegara tertipu minyak goreng palsu. Polisi pun turun tangan melakukan penyidikan terkait kasus ini.
"Ini tim berada di lokasi, itu minyak didapatkan dari mana, langsung turun ke lapangan," jelas Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David saat dihubungi detikJateng, Rabu (16/2/2022).
David menjelaskan polisi masih melakukan olah tempat lokasi kejadian. Dia pun belum mendapatkan hasil penyidikan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi anggota masih di lapangan belum ada laporan, tapi sudah ada informasi maka kita tindaklanjuti sementara hasil penyidikan saya belum dapat laporan, tetapi kita langsung TKP saja," sambung David.
Diwawancarai terpisah, Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan (Disdag) Kudus, Imam Prayitno mengaku baru mengetahui jika ada warga yang tertipu minyak goreng palsu. Pihaknya pun akan turun tangan mengecek penipuan minyak goreng palsu tersebut.
"Ya nanti kita akan kita pantau kaitannya sama industri, saya belum tahu," jelas Iman dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon siang ini.
"Kalau menurut peraturannya, industri ada izinnya tidak, izin industrinya kalau melakukan kesalahan kan bisa dicabut," sambung dia.
Imam mengakui jika minyak goreng di wilayah Kabupaten Kudus masih langka. Dinas pun tengah rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan hari ini.
"Intinya produsen belum menyalurkan ke distributor, ini baru zoom meeting dengan Kementerian Perdagangan," ungkap Imam.
"Terkait harga, harga HET Rp 14 ribu, ini kan baru masih langka, kalau nanti sudah lancar Rp 14 ribu itu sudah harga patokan, tergantung produsen," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di Desa Cendono Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tertipu minyak goreng palsu. Warga pun harus mengalami kerugian jutaan rupiah.
Warga RT 3 RW 8 Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Siti Mutaharor (45) mengaku tertipu puluhan jeriken berisi minyak palsu. Siti mengalami kerugian Rp 5 juta.
"Harganya (minyak goreng 21 jeriken) Rp 5,85 juta tak bayar Rp 5 juta. Terus tak sok (tuang) ke sini, sisanya saya buang 20 jeriken yang palsu, ada satu yang asli. Terus di tempat kakak saya itu lima jeriken, itu air putih saja," jelas Siti kepada wartawan ditemui di lokasi, Rabu (16/2).
(aku/sip)
