Puluhan orang yang terdiri dari murid dan Guru di SMAN 2 Bantul terkonfirmasi positif COVID-19. Pemkab Bantul menyebut penularan di SMA tersebut sebagai klaster baru di Bumi Projotamansari.
"SMAN 2 Bantul kan jadi klaster dan ditutup sementara sampai tracing-nya selesai," kata Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko B Purnomo kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Dihubungi terpisah, Plt Kepala SMAN 2 Bantul Ngadiya mengatakan kasus Corona itu berawal dari seorang murid yang dinyatakan positif. Selanjutnya, teman satu kelas yang berjumlah 34 murid menjalani swab PCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu hasilnya ada 16 yang positif (COVID-19) dan tambah yang kena pertama jadi 17 orang," ucap Ngadiya.
Dia menerangkan pihaknya lalu menggelar swab PCR massal dengan sasaran 860 warga sekolah. Swab massal tersebut berlangsung pada Jumat (4/2) dan Sabtu (5/2) dengan sasaran total 430 warga sekolah.
"Dari swab pertama itu ada 17 siswa, itu dari kelas yang sama. Kalau sekarang ada tambahan dari kelas lain, itu hasil dari swab massal kemarin. Jadi totalnya saat ini ada 46 siswa dan 2 guru yang positif," ujarnya.
Untuk murid yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil swab massal saat ini menjalani isolasi di shelter Patmasuri, sedangkan untuk dua guru menjalani isolasi mandiri. Terkait kondisi murid-murid tersebut, Ngadiya menyebut dalam kondisi baik karena mereka tidak bergejala.
"Yang di shelter Patmasuri sekarang adalah hasil swab massal itu. Kebetulan tadi pagi saya nengok alhamdulilah sehat semua. Kemudian yang guru isoman di rumah dan yang pertama kena (COVID-19) malah sudah pulang," ucapnya.
PTM Kembali Digelar Pekan Depan
Ngadiya menuturkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bakal digelar pada Senin (14/2) pekan depan. Namun hal ini bisa berubah menyesuaikan perkembangan yang ada.
"Ya, insyaallah besok Senin kita mulai PTM 50 persen," ujarnya.
(ams/sip)