Ketua RT setempat, Dwi Rahmanto mengatakan peristiwa bermula saat polisi mendatangi kediamannya sekitar pukul 08.00 WIB tadi. Kala itu polisi datang untuk memberitahunya ada seorang warganya yang diduga terlibat jaringan terorisme.
"Tadi pagi sekitar jam 08.15 WIB saya didatangi Polda DIY bahwa ada terduga, terduga mungkin jaringan teroris. Tapi setelah saya cek nama itu di data tidak ada, mungkin dia pindah secara online tapi nama ayahnya yang bersangkutan saya kenal," ucap Dwi saat ditemui di Soragan, Bantul, Rabu (9/2/2022).
Dwi mengatakan polisi tidak berseragam itu mengatakan akan melakukan penggeledahan di rumah kontrakan F. Polisi lalu meminta Dwi untuk menyaksikan penggeledahan tersebut.
"Terus bilang sama saya kalau jam 09.00 WIB akan dilakukan penggeledahan di rumah F itu. Karena sebelum jam 09.00 WIB F sudah ditangkap di jalan sama mereka (polisi)," ujarnya.
Dwi menjelaskan penggeledahan itu berlangsung sekitar satu jam. Dari penggeledahan itu, Dwi menyebut ada 6 benda yang diamankan.
"Tadi ada 6 barang bukti terdiri dari 3 buku terus KTP terus KIS (kartu Indonesia sehat), dan satu unit smartphone," ucapnya.
Dia menerangkan F pernah tinggal di Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta bersama dengan keluarga dan ayahnya. Namun, seiring berjalannya waktu F dan keluarganya pindah dan mengontrak satu unit rumah di RT-nya di Soragan.
"Dia pendatang, ngontrak di situ karena dulu tinggal di Tegalrejo sama bapaknya dan pindah di sini. Kalau tinggal di sini baru sekitar 2 tahun," katanya.
F Dikenal Tertutup
Dwi menyebut sosok F dan keluarganya dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar. F sendiri, kata dia, sehari-hari bekerja sebagai penjual roti bakar.
"Di kampung kurang interaktif dan agak tertutup juga, istrinya juga begitu. Biasanya kalau ada hajatan dan lain-lain jarang ikut. Tapi bapaknya F itu kalau pas dimintai tolong ngisi ceramah saat mengadakan salat Id sendiri mau," ucapnya.
"Selain itu, pak F ini sehari-hari jualan roti bakar di jalan Soragan sini, tepatnya seberang makam Soragan," lanjut Dwi.
Polres Bantul Benarkan Ada Penangkapan Terduga Teroris oleh Densus 88
Dihubungi terpisah, Kapolres Bantul AKBP Ihsan membenarkan adanya kegiatan Densus 88 di Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Namun, pihaknya hanya sebatas mem-backup kegiatan tersebut.
"Betul, ada satu yang diamankan. Namun yang mengamankan dari Densus 88, kita hanya mem-backup pengamanan di lokasi pada saat dilakukan penggeledahan di rumah pelaku oleh pihak Densus," kata Ihsan kepada detikJateng.
(ams/ahr)