Corona Ngegas, PTM Kulon Progo Dievaluasi Maksimal 20 Siswa per Kelas

Corona Ngegas, PTM Kulon Progo Dievaluasi Maksimal 20 Siswa per Kelas

Jalu Rahman - detikJateng
Senin, 07 Feb 2022 16:50 WIB
Poster
Ilustrasi. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Kulon Progo -

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membatasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) maksimal hanya 20 siswa per kelas. Keputusan itu berkaitan dengan melonjaknya kasus virus Corona atau COVID-19.

"Menyikapi angka kasus yang terus meningkat, sekolah wajib memperhatikan beberapa hal. Salah satunya penegasan kembali untuk PTM maksimal setiap kelas hanya 20 anak," kata Kepala Disdikpora Kulon Progo Arif Prastowo saat dimintai konfirmasi seusai rapat evaluasi PTM, Senin (7/2/2022).

Jika jumlah siswa di tiap kelas itu lebih dari 20 anak, Arif berujar, PTM bisa dibagi dalam beberapa jadwal (shifting). Agar guru tidak kelelahan karena mengajar dua shift, sekolah dipersilakan mengatur durasi jam pelajaran sesuai ketersediaan guru dan kapasitas masing-masing. Dia juga mengimbau sekolah agar semakin ketat menerapkan protokol kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi sekolah yang kesulitan melakukan shifting harian karena keterbatasan guru dan hal lain, bisa memberlakukan shifting berganti hari, 50 persen masuk dan 50 persen belajar dari rumah," ujarnya.

Evaluasi PTM, 5 Siswa Terpapar

Sementara itu, Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, mengatakan pihaknya telah melakukan tes swab PCR kepada siswa untuk mengevaluasi pelaksanaan PTM.

ADVERTISEMENT

"Dari target 2.337 (siswa) atau 61 sekolah, ini sudah dilaksanakan sebanyak 184 sampel. Dari jumlah itu, 5 (siswa) di antaranya positif, atau 2,7 persen positif rate-nya," kata Baning.

Lima siswa tersebut dari salah satu SMA di Kulon Progo. Atas temuan itu, Baning menerangkan, SMA tempat kelima siswa positif itu belajar diminta menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring selama lima hari.

"Bila positif rate kurang dari 5 persen, sekolah akan diberlakukan pembelajaran dari rumah selama 5 hari. Bisa positif rate lebih 5 persen, maka PTM dihentikan 11 hari," kata Baning.

Baning menambahkan, kasus COVID-19 di Kulon Progo meningkat dalam beberapa hari terakhir. "Hingga kini total kasus aktif yang tercatat sebanyak 87 kasus, dengan tren penambahan yang naik setiap harinya. Kemarin ada penambahan cukup banyak, yaitu 24, di mana sebelumnya hanya ada 12-an (tambahan kasus baru)," ujarnya.




(dil/sip)


Hide Ads