Satgas COVID-19 Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaktifkan lagi shelter isolasi pasien COVID-19 di tingkat kalurahan. Total ada 160 shelter tingkat kalurahan yang tersebar di 12 kapanewon dengan kapasitas mencapai 637 tempat tidur.
"Shelter-shelter ini kembali diaktifkan bersamaan dengan penguatan Satgas tingkat kalurahan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).
Untuk diketahui, kasus COVID-19 di Kulon Progo meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Sempat mengalami 0 kasus aktif pada akhir 2021 lalu, kini tercatat ada 46 kasus. Satu kasus di antaranya terindikasi Omicron dan kini dirawat di rumah sakit wilayah Bantul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baning mengatakan, pengaktifan shelter kalurahan dibarengi dengan penyiapan operasional shelter terpusat di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), Giripeni, Wates. "Untuk rusunawa akan kembali diaktifkan jika memang dibutuhkan," jelas Baning.
Satgas COVID-19 Kulon Progo juga menyiapkan 125 tempat tidur (bed) yang tersebar di rumah sakit pemerintah maupun swasta. Di RSUD Wates ada 39 tempat tidur, di RSUD Nyi Ageng Serang ada 45 tempat tidur, dan 32 tempat tidur di rumah sakit swasta.
Selain itu, Baning berujar, pihaknya rutin memantau ketersediaan oksigen di RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang. "Sampai hari ini kesiapan SDM, oksigen, maupun tempat tidur kami anggap mencukupi jika terjadi peningkatan kasus," ujarnya.
Baning menuturkan varian Omicron berbeda dengan varian Delta. Sebab, penularannya terbilang lebih cepat meski tingkat keparahan virus menurun. Dia menekankan perlunya penguatan isolasi di rumah maupun di shelter kalurahan.
Diberitakan sebelumnya, Rabu (2/2), Satgas COVID-19 melakukan pemeriksaan terhadap 20 orang yang punya riwayat kontak erat dalam klaster pesta pernikahan di wilayah Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih.
Awal mula kemunculan klaster itu dari rombongan mempelai pria asal Jawa Barat. Hingga Rabu (2/2) lalu, total ada 28 kasus yang dikonfirmasi positif COVID-19 dari klaster tersebut. Adapun hasil pemeriksaan terhadap 20 kontak erat itu hingga hari ini belum dirilis.
(dil/ams)