Wakil Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Fajar Gegana, dinyatakan positif terpapar virus Corona atau COVID-19. Fajar mengaku mengalami gejala dengan ciri-ciri mirip varian Omicron.
Fajar yang juga Ketua Satgas COVID-19 Kulon Progo itu terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab PCR yang keluar hasilnya pada Selasa (1/2). Fajar menjalani tes swab karena masuk dalam tracing terkait klaster pernikahan di Kalurahan Karangsari, Pengasih, Kulon Progo.
"Jadi bukan ring satu-nya, tapi memang dari sisi kronologinya mungkin awalnya dari sana (klaster hajatan pernikahan). Cuma kemudian sudah terjadi transmisi lokal di tempat lain, jadi saya ini kenanya sudah transmisi lokal," ungkap Fajar saat dimintai konfirmasi oleh wartawan lewat video call, Rabu (2/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar mengaku terpapar meski sudah berusaha ketat menjaga protokol kesehatan. Dirinya menyebut mengalami gejala mirip varian Omicron.
"Dan memang ini penularannya cepat sekali. Artinya saat saya ada beberapa pertemuan itu saya juga prokes, terus ruangnya luas, tapi masih bisa terjadi pemaparan. Dan saya berharap bukan Omicron, walaupun memang dari sisi ciri-cirinya seperti Omicron, tapi saya berharap bukan Omicron," sambungnya.
Disinggung soal kondisinya saat ini, Fajar mengaku dirinya sehat, dan tidak mengalami flu maupun demam. Dirinya kini menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas Wakil Bupati Kulon Progo.
"Kondisi sehat. Gejalanya sangat ringan sekali. Hampir tanpa gejala, cuma kecapekan sama ngantuk. Cuma itu gejalanya, kalau makan masih enak. Terus nggak flu, ya cuma itu aja," ucapnya.
Fajar mengatakan upaya tracing usai dirinya dinyatakan terjangkit COVID-19 terus berjalan. Pada hari ini ada 10 orang yang masuk radar tracing, meliputi keluarga, ajudan, sopir serta sejumlah rekannya.
"Dari hasil tracing yang dilakukan hari ini ada 10 tracing di sekitar saya. Baik di lingkungan keluarga, maupun lingkungan kerja kaya ajudan, sopir, terus istri, dan beberapa teman kemarin sempat kontak saya sebelum dinyatakan positif itu ikut di-tracing. Hasilnya belum keluar, kemungkinan besok dan saya harap tidak ada yang positif," ujarnya.
Sebelumnya, kasus Corona di Kulon Progo melonjak usai ditemukannya klaster yang bersumber dari hajatan pernikahan. Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati kepada wartawan, Senin (31/1) menjelaskan klaster ini berasal dari acara pernikahan yang digelar oleh warga di Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo.
Awal mula kemunculan klaster dari rombongan mempelai pria asal Jawa Barat.
"Kejadian ini diduga dari adanya pendatang, jadi rombongan keluarga manten ini dari wilayah Jawa Barat, datang dalam kondisi sakit. Lalu mantennya sudah di-antigen dengan hasil negatif. Tetapi akhirnya kena juga (positif berdasarkan tes swab PCR)," ucap Baning beberapa waktu lalu.
Mendapat laporan adanya warga yang positif COVID-19, satgas setempat kemudian melakukan upaya tracing kontak erat. Hasilnya ditemukan 52 kontak erat.
Dari jumlah itu, sebanyak 13 di antaranya dinyatakan positif COVID-19 dan 3 negatif. Adapun sisanya yaitu 36 kontak erat masih menunggu hasil uji sampel yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.
(aku/ams)