Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar program Kemenkeu Mengajar ke-9 di Solo. Program tersebut menyasar enam sekolah kolaborator di wilayah Solo.
Kemenkeu Mengajar ke-9 ini bertemakan 'Peran APBN dalam Mewujudkan Kecerdasan, Kesehatan, dan Kesejahteraan'. Program tersebut digelar secara luring di sekolah.
Enam sekolah kolaborator program tersebut yang berada di wilayah Surakarta di antaranya adalah SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakarta, SD Negeri Krajan Surakarta, SD Negeri Carangan No 22 Surakarta, SD Djama'atul Ichwan Surakarta, SMA Al Azhar Syifa Budi Surakarta, dan SD Negeri 2 Blumbang di Tawangmangu, Karanganyar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Daerah Kemenkeu Mengajar 9 Surakarta, Oryza menyebutkan, ada 168 relawan yang terjun dalam program tersebut di Surakarta. Pada program tersebut, relawan mengajar selama sehari di sekolah.
"Sebanyak 168 relawan dari berbagai daerah di Indonesia tergabung dalam Kemenkeu Mengajar 9 di Surakarta sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing. Kami membawa semangat kerelawanan yang sama, sesuai tagline dari kami untuk negeri," kata Oryza melalui keterangan tertulis kepada detikJateng, Selasa (8/10/2024).
Adapun jumlah relawan yang terlibat dalam program Kemenkeu Mengajar ke-9 secara nasional sebanyak 8.333 orang. Relawan tersebut berasal dari pegawai Kemenkeu, Satuan Manajemen dan Verifikasi (SMV), Badan Layanan Umum (BLU), dan mahasiswa aktif PKN STAN dari berbagai daerah di Indonesia.
Program tersebut menyasar berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SLTA. Adapun SD yang disasar sebanyak 126 sekolah, 83 SMP, 100 SLTA, 13 Sekolah Luar Biasa (SLB), 5 Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN).
Terdapat sejumlah materi yang disampaikan mulai dari peran Kementerian Keuangan dalam pengelolaan APBN, manfaat APBN dalam kehidupan sehari-hari, pembiayaan pembangunan fasilitas umum dan Proyek Strategis Nasional, pengenalan profesi di Kementerian Keuangan, dan cerita inspiratif untuk memotivasi semangat belajar siswa. Materi tersebut dikemas secara menarik yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan, kondisi, dan kekhasan masing-masing wilayah.
(aku/rih)