Hari ini, Kamis (10/2/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 8 Rejeb 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Prangbakat.
Weton (hari kelahiran) Kamis Pahing memiliki neptu 17. Kecenderungan orang berweton ini selalu berkeinginan atau bercita-cita tinggi dan keras, ingin selalu maju. Selain itu dia sangat mencintai keluarganya. Namun sisi negatifnya dia suka menyinggung perasaan orang lain.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Bumi. Wataknya pemurah, suka memberi, dan melindungi. Adapun Pancasuda, Lebu Katiyup Angin. Artinya, apa yang diinginkan sulit tercapai. Usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan. Karenanya perlu kesungguhan yang lebih untuk meraih keinginannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun karakter berdasarkan wuku, hari ini ada pada Wuku Prangbakat, dilambangkan Dewa RΓͺsi Warabisma, kaku hatinya, pekerja keras, tak pernah ragu, cekatan, pemalu. Kaki depannya menyelup di air. Perkataannya kendor di depan, tapi keras di belakang.
Wuku ini juga memiliki karakter seperti pohon tirisan atau kelapa yang panjang umur, serba kecukupan sandang-pangannya serta kuat bicaranya. Selain itu, Wuku Pangbakat juga digambarkan seperti burung Urang-urangan yang pelit namun cepat dalam bekerja.
Bagaikan besi purasani yang berat, pemalu, tegar, kaku, tetapi gemar menuntut ilmu, suci hatinya. Wuku ini juga dilambangkan seperti pohon beringin yang patah tertiup angin sebagai penggambaran kemungkinan dibohongi atau ditipu oleh orang.
(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo)
(aku/aku)