Tega Ibu di Cilacap Relakan Anaknya Dihabisi Kekasih Gelap

Terpopuler Sepekan

Tega Ibu di Cilacap Relakan Anaknya Dihabisi Kekasih Gelap

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 17 Agu 2025 15:46 WIB
Rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap balita AK (3) di Desa Adimulya, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Senin (11/8/2025). Balita ini tewas di tangan pria selingkuhan ibu kandungnya.
Rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap balita AK (3) di Desa Adimulya, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Senin (11/8/2025). Balita ini tewas di tangan pria selingkuhan ibu kandungnya. Foto: dok. detikJateng
Solo -

Seorang balita berinisial AK (3) di Cilacap tewas dibunuh seorang pria asal Aceh inisial FI (21). Pelaku ternyata kekasih gelap ibu korban.

"Kejadian hari Kamis (7/8) sekitar pukul 10.00 WIB. TKP-nya ada di kebun Karet Cikukun, Desa Adimulya Kecamatan Wanaraja. Korbannya adalah AK usianya 3 tahun 8 bulan, yang menjadi tersangka adalah FI (21) warga Aceh," kata Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setyoko, saat konferensi pers di lokasi kejadian, Senin (11/8).

Terungkapnya pembunuhan sadis itu berawal dari laporan ayah korban, DK (29), yang curiga dengan kematian anaknya. Sebab, DK menerima informasi jika anaknya tewas terjatuh dari sepeda motor saat dibawa jalan-jalan oleh pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian bermula ketika ayah kandung korban melapor ke Polsek Wanareja karena merasa ada kejanggalan dari kematian anaknya. Kemudian hasil penyelidikan ditemukan bukti-bukti yang mengarah kepada pelaku," terangnya.

ADVERTISEMENT

Usai melakukan serangkaian penyelidikan polisi akhirnya menangkap pelaku pada Sabtu (9/8). Hal ini berdasarkan keterangan dari beberapa saksi yang sempat melihat ibu korban menyerahkan anaknya ke pelaku sebelum dibunuh.

"Setelah kita mendapatkan identitas pelaku kita langsung cari keterangan saksi-saksi terutama ibu korban. Kita dapatkan sebuah rangkaian bahwa pada hari itu anak korban dibawa oleh pelaku atas sepengetahuan ibunya untuk dibawa ke gunung di kebun karet itu. Alasannya dibawa ke gunung untuk bermain," jelasnya.

Awalnya korban disebut meninggal karena kecelakaan saat diajak pergi pelaku. Namun dari keterangan ibu kandungnya, korban disebut meninggal dunia karena jatuh di belakang rumah.

"Awalnya korban ini dikatakan kecelakaan jatuh dari motor pada saat bermain ke sana. Kemudian ibu korban juga menyampaikan bahwa anak ini jatuhnya di samping rumah," ujar dia.

"Jadi dengan adanya beberapa ketidaksesuaian keterangan ini kami melakukan penyelidikan dan kita rangkai dari bukti-bukti dan petunjuk yang kita dapat sehingga kita bisa menentukan tersangkanya adalah FI," lanjut dia.

Ibu Korban Ikut Jadi Tersangka

Belakangan polisi juga menetapkan ibu korban berinisial RI (23) sebagai tersangka oleh polisi. Guntar menyebut RI mengetahui korban pergi untuk dianiaya oleh pelaku.

"RI selaku ibu korban juga kita tetapkan sebagai tersangka atas perannya turut serta dengan memberikan kesempatan pelaku utama melakukan penganiayaan hingga menyebabkan kematian," ungkapnya.

Ia menuturkan polisi masih menyelidiki bentuk keterlibatan ibu korban. Namun Guntar menyatakan ibu korban mengetahui anaknya akan dianiaya oleh pelaku.

"Hubungan pelaku dengan ibu korban ini adalah kekasih gelap dari ibu korban," jelas dia.

Korban Dianiaya Secara Sadis

Berdasarkan investigasi polisi, korban tewas akibat dianiaya secara sadis oleh pelaku saat dibawa pergi. Di atas bukit kebun karet korban beberapa kali dipukul, dilempar, dan dicekik hingga tewas.

"Di bukit itu korban dianiaya, dipukul, dilempar dari bukit tingginya sekitar 2 meter. Lalu dicekik di atas sampai meninggal dunia. Setelah itu pelaku menghubungi ibu korban untuk minta dijemput dan membawa korban bersama-sama ke rumah sakit kemudian dinyatakan meninggal dunia," papar Guntar.

Sementara itu, dari keterangan pelaku dia ternyata mencekik dan membekap korban hingga tewas dengan alasan takut ketahuan oleh orang lain. Disebutkan usai dianiaya korban, ternyata masih hidup, dan menangis kesakitan.

"Korban menangis karena mungkin kesakitan. Terus pelaku merasa di situ ada orang yang sedang mencari rumput, sehingga dicekik, tapi semakin berontak, sehingga dibekap sampai lemas," terangnya.

Motif Pelaku Habisi Anak Selingkuhan

Guntar mengungkap pelaku dan ibu korban sudah menjalin hubungan gelap selama sebulan terakhir. Diketahui, FI merupakan pegawai koperasi.

"Awalnya pelaku berprofesi pegawai koperasi harian yang meminjamkan uang, berawal dari hubungan itu intens bertemu sehingga timbul hubungan yang lebih dekat," ucapnya.

Guntar menjelaskan ayah kandung korban diketahui merantau ke Jakarta. Dia bilang anak korban disebut merasa tidak senang karena pelaku dan ibu kandungnya kerap bertemu.

"Sehingga kedekatan itu yang membuat korban merasa risih. Karena anak ini kemungkinan mengetahui yang berjalan dengan ibunya bukan ayah kandungnya," ujarnya.

Kemudian pelaku menganggap korban sebagai penghalang hubungan asmaranya. Korban kemudian dianiaya oleh pelaku atas sepengetahuan ibunya.

"Jadi pelaku menganggap anak ini sebagai penghalang. Anak ini tidak suka (pelaku) dekat dengan ibunya hingga akhirnya (pelaku) menganiaya korban hingga tewas," ungkapnya.

Diancam Hukuman Mati

Begitu dijadikan tersangka, FI terancam hukuman mati. Ia dijerat pasal berlapis tentang Undang-undang perlindungan anak dan pasal 340 KUHP karena telah merencanakan pembunuhan tersebut.

Kompol Guntar menerangkan, FI ternyata sudah merencanakan pembunuhan tersebut.

"Dari hasil autopsi dan keterangan tersangka, di situ ada jeda saat pelaku menganiaya, kemudian mencekik dan membekap korban hingga meninggal dunia," kata Guntar saat dihubungi wartawan, Kamis (14/8).

"Dari hasil gelar perkara dan rekonstruksi yang telah dilakukan, tersangka dijerat dengan Pasal 340 (KUHP) tentang pembunuhan berencana. Ancamannya hukuman mati," lanjut dia.

Sedangkan untuk ibu kandung korban berinisial RI (23) dijerat dengan pasal 76C Juncto 80 Ayat 3 Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara selama 15 tahun karena mengetahui peristiwa tersebut.

"Dari hasil autopsi kemarin, penyebab korban tewas karena dicekik dan dibekap oleh pelaku. Selain itu juga terdapat luka akibat benda tumpul," jelasnya.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads