Detik-detik Sadis 2 Pemuda Bacok 3 Siswa SMK di Mungkid Magelang

Detik-detik Sadis 2 Pemuda Bacok 3 Siswa SMK di Mungkid Magelang

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 01 Agu 2025 18:12 WIB
Dua tersangka pembacokan terhadap tiga pelajar SMK di Mungkid, Kabupaten Magelang yang ditangkap Reskrim Polresta Magelang, Jumat (1/8/2025).
Dua tersangka pembacokan terhadap tiga pelajar SMK di Mungkid, Kabupaten Magelang yang ditangkap Reskrim Polresta Magelang, Jumat (1/8/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Reskrim Polsek Mungkid dan Polresta Magelang telah menangkap dua tersangka pembacokan terhadap tiga siswa SMK Muhammadiyah Mungkid, Kabupaten Magelang. Ternyata motifnya ingin membalas dendam, tapi mereka mencari korban secara acak.

Kedua tersangka pembacokan itu berinisial FAA (19) pelajar asal Desa Pagersari, Kecamatan Mungkid dan MARM (19) pengangguran asal Desa/Kecamatan Mungkid. Mereka kini mendekam di tahanan Polresta Magelang.

Dalam aksinya, MARM mengendarai motor Honda Vario AA 6632 PG, memboncengkan FAA selaku eksekutor atau pelaku penganiayaan. FAA lalu membacok tiga siswa SMK Muhammadiyah Mungkid berinisial ARS (16), GS (16) dan VAS (15).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tersangka satu atas nama FAA ini seorang residivis perkara pencurian. Ini sudah inkrah pidana 10 bulan. Sekitar 1 bulan lalu baru keluar (dari LP)," kata Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar saat konferensi pers di Polresta Magelang, Jumat (1/8/2025).

Herbin menjelaskan, pembacokan itu terjadi di Jalan Blabak-Candimulyo yang masuk Desa Senden, Mungkid, Magelang, pada Kamis (31/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Kejadian tersebut sempat viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah dalam waktu tidak sampai 24 jam, jajaran Polsek Mungkid dan Jajaran Satreskrim Polresta Magelang berhasil mengungkap kejadian tersebut," ujar Herbin.

Pada Kamis (31/7) sekitar pukul 13.00 WIB, FAA main ke rumah temannya berinisial S warga Mungkid. Kemudian, datang teman lainnya berinisial SO dan tersangka MARM.

"Tersangka FAA menceritakan bahwa hari sebelumnya dikejar oleh sekelompok anak muda yang diduga ini dari salah satu SMK Mungkid. Sehingga tersangka FAA mengajak MARM untuk mencari orang-orang yang kemarin, itu mengejarnya untuk melakukan pembalasan," ujarnya.

MARM menyetujui ajakan FAA. Kemudian FAA melihat ada sebuah celurit yang disembunyikan oleh S di bawah tempat tidurnya. FAA lalu meminjam celurit tersebut dan meminjam motor SO.

"MARM sebagai joki dan FAA ini dibonceng di belakang. FAA menyembunyikan celurit warna hitam dengan gagang kayu panjang sekitar 50 cm ini di dalam jaket," kata Herbin.

Sekitar pukul 16.00 WIB, saat berada di Jalan Blabak-Candimulyo tersebut, bersamaan dengan jadwal kepulangan pelajar SMK Muhammadiyah Mungkid.

"FAA mengatakan kepada MARM, 'opo cedaki, salip'. MARM mendekatkan motor yang mereka kendarai ke arah korban ARS. Kemudian FAA membacok korban di punggung satu kali," bebernya.

"Berlanjut, MARM mendekatkan motornya ke korban kedua dan (FAA) membacok korban pada punggungnya satu kali. Berlanjut lagi, MARM (mengarahkan) motornya ke arah korban tiga dan dibacok satu kali," sambung Herbin.

Setelah membacok ketiga korban, keduanya ke rumah S untuk mengembalikan celurit. Herbin menjelaskan, korban ARS (16) mengalami luka punggung kanan dan dirawat di RSUD Merah Putih. Korban GS (16) luka di punggung kanan dan dirawat di RSUD Merah Putih. Korban VAS (15) luka di bahu kanan, kini rawat jalan.

"Para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) UU RI Nomor 12 tahun 1951 dan Pasal 80 juncto pasal 76C UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2022 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara karena korbannya masih di bawah umur," tegasnya.

Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol La Ode Arwansyah menambahkan, kedua tersangka ditangkap sekitar pukul 19.00 WIB di sebuah warung pecel lele Jalan Raya Blabak.

"Korban random karena dia (tersangka) tidak kenal dengan para korban, cuman tersangka utama ini sebelumnya menceritakan kalau diserang secara spesifik menyebutkan sekolah korban. Jadi pada saat itu dia mencari siswa SMK tersebut, namun tidak mengenal yang mengejar sebelumnya dan orang yang dibacok juga tidak kenal para tersangka," ungkapnya.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads