Keluarga Iwan Boedi Sayangkan Kombes Irwan Dimutasi Sebelum Pelaku Terungkap

Keluarga Iwan Boedi Sayangkan Kombes Irwan Dimutasi Sebelum Pelaku Terungkap

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 03 Jan 2025 20:43 WIB
Keluarga Iwan Boedi dan sejumlah masyarakat melakukan doa bersama di TKP penemuan jasad, kawasan Marina, Semarang, Selasa (15/11/2022).
Keluarga Iwan Boedi dan sejumlah masyarakat melakukan doa bersama di TKP penemuan jasad, kawasan Marina, Semarang, Selasa (15/11/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Kuasa Hukum keluarga Paulus Iwan Boedi Peasetijo, Yunantyo Adi Setiawan, mengomentari mutasi Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, ke STIK Lemdiklat Polri. Menurutnya, kasus Iwan Boedi yang masih belum terungkap jadi utang Irwan selama menjabat Kapolrestabes Semarang.

Diketahui, sudah dua tahun lebih berlalu sejak Iwan Boedi dilaporkan hilang sehari sebelum memberikan kesaksian soal dugaan korupsi di tubuh Pemkot Semarang kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng, 24 Agustus 2022 silam.

Yunantyo menyayangkan Irwan yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolrestabes Semarang itu digeser sebelum menuntaskan kasus Iwan Boedi. Menurutnya, hal ini menjadi utang besar seorang Kapolrestabes Semarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepindahan Pak Irwan ini meninggalkan satu utang besar, satu PR besar sampai beliau pergi itu kasus ini juga belum terungkap," kata Yunantyo saat dihubungi detikJateng, Jumat (3/1/2025).

Ia menilai hingga saat ini, keluarga belum melihat atensi dan niat Irwan untuk mencari pelaku yang membakar dan memutilasi Iwan Boedi di kawasan Pantai Marina dua tahun lalu.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak melihat belakangan beliau punya cukup atensi atas kasus ini. Mungkin atensinya ke hal yang lain," ujarnya.

"Kami berharap Kapolrestabes yang baru punya leadership, kepakaran, dan keberanian untuk bisa mengungkap kasus ini kalau memang ternyata pelakunya adalah orang yang ber-power," sambungnya.

Mewakili keluarga, Yunantyo mengaku kecewa dengan kinerja Irwan yang belum mampu mengerahkan timnya untuk menuntaskan kasus Iwan Boedi.

"Intinya kita anggap Pak Irwan sampai dengan beliau meninggalkan Polrestabes, boleh kita nilai sebagai kinerja yang gagal. Kegagalan beliau memimpin Polrestabes dalam mengungkap kasus ini," tegasnya.

"Kita ada kekecewaan dengan kinerjanya, sampai beliau meninggalkan Polrestabes kasus ini tidak berhasil dia ungkap," lanjutnya.

Saat dimintai konfirmasi, Irwan enggan menanggapi pernyataan Yunantyo. Dia meminta supaya ditanyakan ke Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Artanto.

"Tanya ke Kabid Humas ya," kata Irwan kepada detikJateng melalui pesan WhatsApp.

Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes DwiSubagio, mengatakan pihaknya masih terus melakukan investigasi bersama jajaran Polrestabes Semarang.

"Jajaran reskrim Polda dan Polrestabes masih terus berupaya ungkap kasusnya," kata Dwi Subagio melalui pesan teks kepada detikJateng.

Diberitakan sebelumnya, PNS Bapenda Semarang Iwan Boedi Prasetijo dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022. Dia hilang sehari menjelang pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi.

Iwan kemudian ditemukan tewas pada 8 September 2022. Dia tewas dalam kondisi terbakar dan termutilasi. Hingga kini, siapa pelaku dan apa motif pembunuhan Iwan masih gelap.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads