Dua tahun berlalu, kasus kematian ASN Kota Semarang, Iwan Boedi Prasetijo belum juga ada titik terang. Meski begitu, kepolisian menegaskan pengusutan tidak berhenti dan harus hati-hati.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Johanson Simamora, mengatakan penanganan kasus dilakukan Polrestabes Semarang, Polda Jateng, dan di-backup Bareskrim Polri.
"Ditangani Polrestabes dan Polda Jateng dibackup Bareskrim. Kita gunakan scientific crime investigation. Pembuktian tidak bisa cepat," kata Johanson di Mapolda Jateng, Kamis (29/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kepolisian tidak diam dan masih berusaha mencari bukti serta saksi. Menurut, Johanson pihaknya tidak mau salah langkah.
"Polri tidak diam, tetap berusaha cari bukti, dan saksi. Kami terus kembangkan. Mohon bersabar karena pembuktian perlu waktu. Kami tidak mau salah langkah," ujarnya.
Untuk diketahui, Iwan Boedi merupakan ASN Bapenda Kota Semarang yang dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022. Dia hilang sehari menjelang pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi.
Iwan kemudian ditemukan tewas pada 8 September 2022. Dia tewas dalam kondisi terbakar dan tubuhnya tidak utuh termasuk kepala yang hilang. Hingga kini, siapa pelaku dan apa motif pembunuhan Iwan masih belum terungkap.
Aksi tabur bunga dan teatrikal sempat digelar massa dari Persaudaraan Lintas Iman (Pelita). Pelita melakukan aksi tabur bunga di halaman Polda Jateng, pada 22 Agustus 2024 lalu. Mereka membawa spanduk 'Peringatan 2 Tahun Meninggalnya Iwan Boedi'.
(apl/ams)