Tiga siswa SMKN 4 Semarang terkena peluru tembakan polisi pada Minggu (24/11) dini hari lalu hingga akhirnya satu orang meninggal dunia. Polisi menjelaskan posisi para korban saat kejadian hingga terkena timah panas.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menjelaskan saat itu terjadi tawuran antara geng Tanggul Pojok dan Seroja. Kemudian anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda R melintas dan hendak membubarkan.
"Peristiwa ini kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap 17 orang yang terkait dan terlibat dalam peristiwa ini," kata Irwan di Lobi Polrestabes Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, Rabu (27/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam jumpa pers di Lobi Polrestabes Semarang, dihadirkan empat tersangka tawuran yang tiga di antaranya masih di bawah umur. Mereka mengakui ada tawuran mulai Jalan Simongan hingga Candi Penataran.
Peristiwa penembakan ada di Jalan Candi Penataran di depan minimarket. Ada tiga korban yaitu G, A, dan S. Sedangkan tembakan yang dilepas ada dua kali tembakan.
"Korban ada tiga. Ada dua kali tembakan. Pertama. Ini kesimpulan sementara, akan berkembang," kata Irwan.
Tembakan pertama mengenai korban tewas, G (17) yang berboncengan tiga dan dia berada di tengah. Peluru mengenai pinggangnya. Sedangkan tembakan kedua menyerempet dada A yang berboncengan dengan S. Peluru itu kemudian mengenai tangan kiri S yang posisinya merangkul A dari belakang.
"Pertama mengenai pinggang almarhum. Kedua mengenai S dan A. Itu satu peluru. Posisi begini (memperagakan posisi S yang membonceng A)," jelas Irwan.
Korban G saat kejadian berboncengan tiga dengan tersangka berinisial D. Tersangka D duduk paling belakang, G ada di tengah, dan pengemudi adalah tersangka berinisial R.
"Betul ini kendaraanmu? Almarhum tengah? Depan R?" tanya Irwan kepada tersangka D yang dijawab dengan "Iya".
Terkait kasus ini, polisi menyita sejumlah senjata tajam dan kasus penembakan ditangani Polda Jateng. Aipda R sendiri diketahui sudah ditahan dan nantinya akan disidang internal.
(apu/rih)