Pembunuh Santriwati Kendal Ngaku Pakai Bambu, Tak Berkutik Saat Dibawa ke TKP

Pembunuh Santriwati Kendal Ngaku Pakai Bambu, Tak Berkutik Saat Dibawa ke TKP

Saktyo Dimas R - detikJateng
Selasa, 29 Okt 2024 16:59 WIB
Naufal Dzul Faqar (21) asal Magelang, tersangka pembunuh santriwati Kendal, saat digelandang anggota Polres Kendal, Senin (28/10/2024).
Naufal Dzul Faqar (21) asal Magelang, tersangka pembunuh santriwati Kendal, saat digelandang anggota Polres Kendal, Senin (28/10/2024). Foto: dok. detikJateng
Kendal -

Naufal (21), pria pembunuh santriwati Kendal berinisial SN (19), awalnya mengaku membunuh korban menggunakan bambu. Setelah diinterogasi polisi, pria asal Magelang itu akhirnya mengaku membunuh korban menggunakan pisau. Dia lalu menunjukkan pisau itu di kosnya.

Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ari Budianto, mengatakan korban digorok bagian leher kirinya oleh tersangka sebanyak dua kali dengan pisau yang dibawa.

"Korban ini digorok oleh tersangka di bagian leher sebelah kiri. Menurut pengakuan tersangka, korban digorok sebanyak dua kali dengan sebilah pisau," kata Rizky Ari Budianto kepada detikjateng, Selasa (29/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizky menerangkan, awalnya Naufal mengaku menggorok korban memakai bambu. Pengakuannya, bambu itu lantas ia buang di sekitar lokasi kejadian.

"Waktu kita amankan dan kita tanya dengan apa menggorok korban. Tersangka ngakunya pakai bambu dan bambunya dibuang di sekitar lokasi kejadian," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Polisi tidak percaya begitu saja. Naufal kemudian dibawa ke lokasi kejadian dan diminta menunjukkan lokasi tempat bambunya dibuang.

"Sampai di sana dia tidak bisa menunjukkan. Karena pengakuannya berbelit, kita periksa lagi tersangka ini. Baru dia ngaku kalau digorok dengan pisau dan pisaunya disimpan di tempat kosnya," ungkap Rizky.

Petugas lalu melakukan penggeledahan di tempat kos bersama tersangka, akhirnya ditemukan pisau dengan gagang berwarna biru hitam di lantai dekat lemari pakaian.

"Kita ajak tersangka ini ke kosnya dan kami lakukan penggeledahan di kamarnya," paparnya.

Dari tersangka, pisau tersebut dia beli secara online. Naufal mengaku membawa pisau itu untuk alasan menjaga diri.

"Kita korek terus keterangan dari tersangka bahwa pisau tersebut dibeli secara online lewat marketplace. Lalu tersangka bilang kalau pisaunya dibawa setiap hari ya alasannya untuk jaga-jaga," tambahnya.

Naufal mengatakan pisau tersebut ia beli seharga Rp 55 ribu dan selalu dibawanya setiap bepergian. Namun, pisau itu ditinggal jika sedang bekerja.

"Memang pisau itu saya bawa setiap hari saat keluar rumah, kalau waktu kerja tidak saya bawa. Saya beli di (menyebut salah satu marketplace) harganya Rp 55 ribu," kata Naufal saat jumpa pers, Senin (28/10/2024) kemarin.

Naufal menuturkan saat menjemput korban, pisau itu ia bawa dan diselipkan di pinggang belakang.

"Waktu sama korban, pisau tersebut juga saya bawa dan saya taruh di pinggang belakang," jelasnya.

"Saya gorok leher korban sebanyak dua kali, leher sebelah kiri. Goroknya pakai pisau itu," tambahnya.

Ngaku Tak Berniat Bunuh Korban

Naufal mengaku tidak berencana membunuh korban.

"Tidak ada niat saya bunuh korban, cuma saat itu korban menolak waktu saya ajak bersetubuh," ungkapnya.

Naufal mendapatkan tamparan dua kali dari korban. "Waktu korban ngelawan, saya ditampar di bagian pipi sebanyak dua kali. Dia (korban) juga cakar wajah saya," ujarnya.

Gara-gara permintaannya ditolak korban, Naufal akhirnya nekat membunuh korban dengan mencekik lehernya kemudian menggorok leher korban.

Kini Naufal harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan hanya bisa tertunduk lesu di tahanan Polres Kendal.

Ia menyesali perbuatannya yang telah membunuh korban. "Saya sangat menyesali perbuatan saya," pungkasnya.




(apu/dil)


Hide Ads