Galau Warga Solo Mobilnya Dirampas, Batal Lapor Polisi gegara Tak Punya Surat

Round-Up

Galau Warga Solo Mobilnya Dirampas, Batal Lapor Polisi gegara Tak Punya Surat

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 13 Jun 2024 06:30 WIB
Ilustrasi Jual Beli Mobil
Ilustrasi gadai mobil. Foto: Shutterstock
Solo -

Apes menimpa BB (58) warga Sumber, Kota Solo. Mobil Honda Freed yang digadaikan dua temannya senilai Rp 20 juta dirampas orang yang mengaku sebagai penagih utang dari sebuah perusahaan leasing. Sialnya, mobil itu digadaikan kepada dirinya tanpa surat.

Tak berhenti sampai di situ, BB juga mengaku tidak tahu alamat kedua temannya tersebut. Walhasil, BB batal membuat laporan resmi ke kepolisian.

Kapolsek Laweyan Kompol Dani Herlambang menjelaskan, pada Selasa (11/6) siang, BB kedatangan tiga tamu. Mereka mengatakan bahwa kredit mobil Freed itu bermasalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teman korban menggadaikan mobil itu sebesar Rp 20 juta kepada korban," kata Dani kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).

Selanjutnya, mereka mengajak BB pergi menggunakan mobil tersebut.

ADVERTISEMENT

"Korban bersama tiga terlapor pergi satu mobil, dengan sopir dari pihak leasing. Mereka berhenti di selatan lapangan Sriwaru lalu turun dari kendaraan," ujar Dani.

Setiba di lapangan Sriwaru, Laweyan, BB dan para penagih utang itu turun dari mobil. BB lalu ditanya soal asal muasal mobil tersebut. Dia pun mencoba menghubungi dua temannya yang menggadaikan mobil itu.

Saat BB sedang menghubungi temannya, para penagih utang itu lalu masuk ke mobil. BB pun ditinggalkan di lapangan Sriwaru. Saat itu BB hanya bisa menyaksikan mobil gadai itu tancap gas ke arah timur lalu belok ke utara.

BB lalu memutuskan ke Mapolsek Laweyan dan menceritakan kejadian yang baru saja dia alami.

"Korban tidak memiliki surat kendaraan, pelat nomornya juga tidak hafal, karena pelat nomor sudah diganti. Sedangkan korban juga tidak mengetahui alamat kedua temannya," ujar Dani.

Walhasil, korban belum membuat laporan resmi. Meski demikian, polisi mendalami kasus tersebut.

"Ini kami masih lidik, termasuk motifnya. Korban juga belum membuat laporan resmi, karena surat resmi mobil tidak ada," ucap Dani.




(dil/rih)


Hide Ads