Polisi Klaten telah menangkap para pelaku pembunuhan terhadap 2 pengamen di Prambanan. Para pelaku dan korban ternyata berkawan.
Salah satu pelaku, BP alias Bon mengatakan dirinya sudah berteman dengan korban yang bernama Willy (30) sekitar 20 tahun. Bon sendiri bekerja sebagai manusia silver dan kedua korban merupakan pengamen.
"Ya sudah sekitar 20 tahunan (kenal korban) sama-sama di jalan. Ya karena emosi sesaat (menghabisi korban)," ungkap tersangka BP alias Bon saat ditanya detikJateng di Mapolres Klaten, Selasa (14/5/2024) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bon menuturkan saat kejadian Selasa (7/5) malam Willy dan Shandy datang ke rumahnya. Saat anaknya ikut ngobrol, korban membentak untuk diam.
"Anak saya disuruh diam tidak usah ikut ngomong, lalu dia (Willy) omong a*u, gitu. Anak saya dibilang gitu sambil mau dipukul dan itu di depan mata saya," kata Bon.
Dia menyebut bahwa kedua korban datang ke rumahnya dalam kondisi mabuk. Dia sendiri mengaku saat itu tidak ikut mabuk.
"Mereka memang bikin reseh kalau mabuk. Ya memang mabuk kedua korban, tapi saya enggak," kata Bon.
Perkataan kedua korban kepada anaknya itu membuatnya emosi. Bon mengaku tidak ada rencana dan hanya spontan untuk menghabisi kedua korban. Pisau yang digunakan biasanya digunakan untuk mengupas kelapa.
"Biasanya untuk ngupas kelapa, buat motong ikan. Enggak (disiapkan dulu), ya spontan," pungkas Bon.
Kapolres Klaten AKBP Warsono menjelaskan pelaku Bon sakit hati karena anaknya dibentak korban (Willy). Setelah itu terjadi penganiayaan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.
"Dua orang meninggal dunia, yang meninggal di TKP Willy dan yang meninggal di RS saudara Shandy. Jadi sementara ini spontanitas, datang cekcok, anak pelaku menyampaikan perkataan lalu dibentak," papar Warsono didampingi Kasat Reskrim AKP Dica Ariseno Adi dan Kapolsek Prambanan AKP Jaenudin.
Bon dan Willy, sebut Warsono, sudah lama berteman. Bahkan Willy sering menitipkan anaknya ke Bon saat ditinggal bekerja.
"Korban ini saat kerja menitipkan anaknya ke keluarga pelaku," imbuh Warsono.
Diberitakan sebelumnya, perkelahian maut terjadi di Dusun Tegalharjo, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten menewaskan dua pengamen. Kasus yang terjadi pada Selasa (7/5) malam itu sudah ditangani Polres Klaten.
"Yang meninggal dua orang. Yang satu meninggal di TKP, yang satu meninggal di rumah sakit," kata Kapolres Klaten AKBP Warsono kepada detikJateng setelah mengecek lokasi kejadian.
Dari pengejaran, kedua pelaku ditangkap pada hari Minggu (12/5). Keduanya ditangkap Sat Reskrim Polres Klaten bersama Polres Banyuwangi Jawa Timur.
"Ya, Banyuwangi. Perjalanan pulang," kata Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Dica Ariseno Adi.
(ahr/apl)