W (47) warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan tewas di jalan Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten setelah duel dengan sesama penggembala bebek, T (31) warga setempat. Korban tewas setelah dipukul tiga kali dengan tangan kiri.
"Dengan menggunakan tangan kiri, dikenalkan diayunkan ke W yang mengenai rahangnya sehingga jatuh terlentang. Lalu W berusaha bangun dengan mengangkat kepalanya tapi tersangka T memukul lagi mengenai muka sehingga jatuh membentur tanah, W bangun lagi dengan posisi miring namun tersangka memukul lagi sehingga jatuh terbentur tanah," jelas Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa kepada wartawan di Mapolres Klaten, Rabu (27/3/2024).
Dijelaskan Umar, akibat pukulan tersangka itu korban W menderita luka memar wajah dan pendarahan di bawah selaput otak. Pendarahan itulah yang diduga menyebabkan kematian korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendarahan di bawah selaput otak yang diduga menyebabkan kematian korban. Barang bukti yang diamankan sepeda motor, kaus warna cokelat dan kayu," imbuh Umar.
Awal kejadian, terang Umar pada Selasa tanggal 19 Maret 2024 sekitar pukul 12.00 WIB tersangka T duduk di tepi sawah mengawasi bebek. Kemudian datang S dari utara dengan sepeda motor sambil dimainkan gasnya.
"Mengendarai sepeda motor sambil dibleyer-bleyer, S kemudian berhenti di depan tersangka yang sedang angon bebek. Lalu S mendatangi T dengan memaki serta menantang berkelahi tapi tidak ditanggapi," ujar Umar.
"Menantang berkelahi tapi tidak ditanggapi, kemudian S memukul tersangka di lehernya. Lalu tersangka turun dari motor dan membalas memukul sehingga S jatuh ke sawah," lanjut Umar.
Karena S terus memaki, T turun ke sawah dan memukul S dua kali. S lalu pulang dan datang lagi bersamanya W, kakaknya berboncengan sepeda motor.
"Berboncengan sepeda motor dan berhenti di depan warung mi ayam, W turun berjalan ke depan warung mengambil kayu potongan kursi lalu mendekati T dan mengayunkan kayu yang dibawanya tetapi ditangkis sehingga lepas, dan tersangka dengan menggunakan tangan kiri memukul W," tambah Umar.
Sebelumnya diberitakan, W (47) warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten tewas setelah berkelahi dengan T (35) warga Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan. Keributan yang terjadi di jalan Desa Jetis itu ternyata dipicu rebutan lahan menggembalakan ternak bebek.
"Dari laporan Polsek, kronologisnya hari Selasa tanggal 19 Maret 2024 sekira pukul 12.00 WIB, S datang menemui T yang sedang angon bebek di persawahan. Selanjutnya S melarang T untuk tidak angon bebek di sawah tersebut," jelas Kasi Humas Polres Klaten AKP Abdillah kepada detikJateng, Rabu (20/3) pagi.
Setelah itu, terang Abdillah, S mengakui memukul T dan pukulan itu dibalas oleh T. S yang kewalahan kemudian menjemput kakaknya W untuk menemui T.
"Kemudian S bersama W kembali menemui T lalu W mengangkat kursi dipukulkan ke T. Namun ditangkis dan T ganti memukul W, dan atas kejadian tersebut S melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Klaten," sambung Abdillah.
(aku/rih)