Pengakuan Tersangka Duel Maut Gembala Bebek Tewaskan 1 Orang di Klaten

Pengakuan Tersangka Duel Maut Gembala Bebek Tewaskan 1 Orang di Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 27 Mar 2024 13:45 WIB
T saat dihadirkan di Mapolres Klaten untuk konferensi pers.
T saat dihadirkan di Mapolres Klaten untuk konferensi pers. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Duel maut sesama gembala bebek di jalan Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten menewaskan W (47) warga Dusun Mranggen, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan. Tersangka T (31) sebelumnya tertulis 35 tahun menceritakan kejadiannya.

"Ya saya duduk menunggu carikan bebek makan di sawah (Selasa 19 Maret), dia (S) tiba-tiba datang ngomel-ngomel mabuk tapi aku diemin saja. Tiba-tiba dia pukul aku, ya aku pukul dia sampai jatuh," ungkap T saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Rabu (27/3/2024) siang.

Dijelaskan T, setelah jatuh S bukannya minta maaf tetapi ngomel lagi sehingga dipukulnya sekali lagi. S kemudian pulang memanggil kakaknya atau W yang langsung datang ke lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Manggil kakaknya itu, kakaknya datang lalu ambil potongan kayu, mukul saya dan saya tangkis tapi kena kepala saya belakang sini. Refleks aja kutonjok pakai tangan kiri, dia jatuh, mau bangun kutonjok lagi, mau berdiri lagi, kutonjok lagi sampai tiga kali, dipisah warga aku terus pulang," tutur T.

Menurut T, sebenarnya angon bebek tidak ada wilayah-wilayah angon dan keributan dengan T baru satu kali. Gara-garanya karena S datang kepadanya dengan kondisi mabuk.

ADVERTISEMENT

"Kemarin aja dia mabuk itu lalu ngomel dan mukul aku itu, aku refleks aja mukul. Sudah lama hampir lima tahun angon bebek, jarang aku cekcok dan baru kemarin aja, kata warga memang orangnya S resek, kata warga pada digangguin juga," papar T.

"Saya menyesal. Tidak mengira cuma saya pukul tiga kali meninggal," imbuh T.

Wakapolres Klaten Kompol Tri Wakhyuni menyatakan korban sempat mengalami luka akibat pukulan tersangka. Namun, kemudian korban meninggal.

"Kejadian, Selasa tanggal 19 Maret sekitar pukul 12.00 WIB. W awalnya menderita luka sebelum akhirnya meninggal dunia dengan modus dipukul dengan tangan kosong," kata Tri Wakhyuni.

Sebelumnya diberitakan,W (47) warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten tewas setelah berkelahi dengan T (35) warga Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan. Keributan yang terjadi di jalan Desa Jetis itu ternyata dipicu rebutan lahan menggembalakan ternak bebek.

"Dari laporan Polsek, kronologisnya hari Selasa tanggal 19 Maret 2024 sekira pukul 12.00 WIB, S datang menemui T yang sedang angon bebek di persawahan. Selanjutnya S melarang T untuk tidak angon bebek di sawah tersebut," jelas Kasi Humas Polres Klaten AKP Abdillah kepada detikJateng, Rabu (20/3) pagi.

Setelah itu, terang Abdillah, S mengakui memukul T dan pukulan itu dibalas oleh T. S yang kewalahan kemudian menjemput kakaknya W untuk menemui T.

"Kemudian S bersama W kembali menemui T lalu W mengangkat kursi dipukulkan ke T. Namun ditangkis dan T ganti memukul W, dan atas kejadian tersebut S melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Klaten," sambung Abdillah.




(apl/cln)


Hide Ads