Kasus dugaan penipuan penggelapan dengan modus arisan online kembali dilaporkan di Boyolali. Korbannya puluhan dengan nilai kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp 2 miliar.
Sejumlah korban para emak-emak atau ibu-ibu muda itu telah melaporkan kasus tersebut ke polisi. Dengan didampingi kuasa hukumnya, Asri Purwanti, mereka mengadukan kasus yang dialaminya itu ke Polres Boyolali.
Korban tak hanya warga Boyolali. Tetapi juga dari daerah sekitar, seperti Solo dan Karanganyar. Sedangkan terduga pelaku yang dilaporkan yakni SR, seorang ibu warga Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu korban, YN, asal Solo, mengatakan awalnya dia dikenalkan dengan pelaku oleh temannya. Dia diajak untuk mengikuti arisan online dengan admin SR tersebut. Awalnya, dia ikut investasi arisan online senilai Rp 9.450.000 dengan iming-iming akan menjadi Rp 12 juta.
"Pada akhir Desember 2022 saya setor Rp 9.450.000. Itu harusnya balik ke saya Rp 12 juta. Tapi nggak ditransfer. Itu seperti investasi per 25 hari dilipatkan menjadi Rp 12 juta. Itu diputar ke arisan dia. Kami tidak tahu uangnya diputar ke mana," kata Yn, Kamis (28/9/2023).
Hingga berganti bulan, uang itu tak juga ditranfer oleh pelaku. Di bulan Februari 2023, dia mulai merasa kena tipu. Lantaran uang investasi beserta profitnya itu tak kunjung dikembalikan meski sudah jatuh tempo.
Dia pun menanyakan ke SR. Kemudian SR menjanjikan yang akan dikembalikan dengan cara dicicil. Namun, YN harus ikut slot arisan online itu. Akhirnya, dia tergiur untuk ikut arisan lagi.
"Saya ikut arisan kirim uang dari Januari sampai Juni terakhir saya setor. Seharusnya Juni itu saya sudah klir dapat semuanya, tapi nggak ada yang ditransfer satupun," ungkap dia.
Dia pun terus menanyakan ke SR. Namun, dia ditawarkan arisan dengan sistem lelang. Dia mengambil seat slot arisan senilai Rp 1 juta dengan janji uang kembali Rp 1.250.000. Tergiur, Yn mengambil lima seat langsung senilai Rp 5 juta. Sedangkan uang dijanjikan kembali Rp 6.250.000 dipotong biaya admin.
Dia juga mengambil arisan berurutan. Semakin akhir dia mendapat uang arisan, maka nominalnya semakin besar. Dia sudah menyetorkan uang sesuai perjanjian senilai Rp 2 juta, Rp 5 juta dan Rp 4 juta. Hanya saja, sampai tenggat waktu YN harusnya mendapat arisan, dia justru tak mendapat uangnya kembali.
YN mengaku terpaksa ikut sejumlah arisan tersebut dengan harapan uangnya dapat kembali seperti yang dijanjikan pelaku. Namun hingga total uang yang disetorkan mencapai Rp 23 juta, uangnya tak kunjung kembali.
Simak Video "Video: Pendaki Nekat Naik Puncak Merapi, Berujung Disanksi Bersih-bersih"
[Gambas:Video 20detik]