Diketahui, pelaku (guru) adalah MU (43), warga Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Sedangkan korban merupakan siswinya sendiri.
"Mulai (memperkosa korban) akhir Februari sampai Mei (2023)," kata MU saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri Jumat (22/9/2023).
Ia mengatakan sejak Desember 2022, korban meminta ditemani chat WhatsApp mulai pukul 20.00-21.30 WIB. Dalam komunikasi itu ada obrolan acak.
"Untuk tujuannya semangat menjadi dokter. Akhir Februari dilakukan (persetubuhan)," ungkap dia.
"Ada obrolan menginginkan membuat novel 18 plus. Berimajinasi dan rasa penasaran," sambung bapak empat anak ini.
Menurutnya, kasus pemerkosaan itu terbongkar dari arsip chat yang dilakukan pelaku dengan korban. Chat yang berisi rencana membuat novel dewasa diketahui ibu korban.
"Tidak hamil (korban)," kata MU.
MU mengaku sudah memperkosa korban sebanyak empat kali. Di sekolah MU merupakan guru TIK, Seni Budaya dan Prakarya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Wonogiri Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan jika pelaku adalah guru tetap di sekolah swasta tersebut. Sedangkan korban adalah muridnya. Pemerkosaan dilakukan di ruang laboratorium sekolah.
Indra mengatakan, modus yang digunakan pelaku mempunyai nafsu atau saling menginginkan terhadap korban. Awalnya tersangka hanya menganggap korban sebatas murid tersangka seperti murid-murid lainnya.
Namun lama-kelamaan korban sering curhat dan tersangka sering menanggapi dengan menggunakan perasaan supaya korban mempunyai perasaan dengan tersangka.
Ia menambahkan tersangka membujuk dan merayu korban dengan cara tersangka sering melontarkan kata-kata mesra kepada korban dengan "SAY". Itu menandakan ucapan sayang.
Selain itu, lanjut dia, pelaku memberikan barang. Misalnya saat Hari Valentine tersangka pernah memberikan korban cokelat dan ucapan sayang melalui Whatsapp.
"Kami mengimbau masyarakat untuk mencoba terbuka terus terang. Kejadian (persetubuhan anak) cukup marak di Wonogiri," kata Indra.
(apl/ams)