Sekretaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Syaifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menceritakan bahwa Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar sering ditanya para kiai pondok pesantren terkait pencapresan di Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu Gus Ipul sampaikan pada saat memberi pidato sambutan pada acara Haul Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, pada Kamis (21/9) malam.
"NU itu tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik praktis, dukung-mendukung dan itu terus menerus disampaikan oleh Gus Yahya. Tapi Gus Yahya dengan Rais Aam itu sebagai pengasuh pesantren, ya ditanya oleh kiai-kiai yang lain. Kiro-kiro yo opo iki 2024? (Kira-kira bagaimana ini 2024?)," kata Gus Ipul.
"Lho NU gak melok-melok, ngoten jawabe Gus Yahya. (NU nggak ikut-ikut, begitu jawabnya Gus Yahya.) Lah tapi panjenengan lak krungu-krungu ah Gus. Panjenengan mestine lak yo dijak konsultasi. Panjenengan mestine lak dibisiki-bisiki. (Lah tapi anda kan dengar-dengar kan Gus. Anda pastinya kan ya diajak konsultasi. Anda pastinya kan dibisik-bisiki.)," ucap Gus Ipul, menirukan percakapan Gus Yahya dengan para kiai yang bertanya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menuturkan, Rais Aam beserta Ketua Umum PBNU konsisten dengan garis haluan yang sudah diputuskan pada muktamar yang terakhir. Memang diakuinya bahwa, perkembangan dinamika perpolitikan tidak bisa jauh dari Nahdlatul Ulama.
"Rais Aam kalih (sama) Gus Yahya akan tetap konsisten pada jalur khittah yang ditetapkan di dalam muktamar sampai dengan muktamar yang terakhir. Tetapi tentu perkembangan situasi dan politik itu tidak bisa dijauhkan dari Nahdlatul Ulama," ujar Gus Ipul.
"Maka, itu kemarin Rais Aam dan Ketua Umum pada saat Munas Alim Ulama dan Konbes beberapa waktu yang lalu meminta kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk tetap tenang jangan buru-buru. Sabar tunggu siapa yang nanti benar-benar final sungguh-sungguh menjadi calon presiden dan menjadi calon wakil presiden," pungkas Gus Ipul.
Pantauan detikJateng di lokasi acara, di Kompleks Pondok Pesantren asuhan KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, tampak sejumlah tokoh ulama NU hadir di acara. Seperti KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha), KH Said Aqil Siraj', KH Ulil Absar Abdalla, dan juga Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
Selain itu tampak pula ratusan jemaah yang mengikuti acara ini. Di antaranya merupakan dari kalangan alumni pondok dan warga masyarakat setempat.
(sip/sip)