Seorang warga Boyolali berinisial S (35) ditangkap Densus 88 Antiteror. Tetangga menyebut yang bersangkutan adalah penjahit jas.
"Warga mriki memang wonten (warga di sini memang ada yang ditangkap Densus 88), tapi kejadian penangkapan itu wonten pundi kula mboten mangertos (di mana tempatnya saya tidak tahu)." kata Ketua RT setempat, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Ngadino, ditemui di rumahnya, Rabu (2/8/2023).
"Pekerjaannya yang saya ketahui penjahit jas," sambungnya.
Ngadino mengaku sempat diajak petugas untuk menyaksikan penggeledahan di rumah S pada Jumat (28/7) malam. "Kita cuma melihat dari luar," jelasnya.
Dia bercerita setibanya di rumah S, sudah banyak petugas mulai yang berpakaian seragam maupun bebas. Dia menyebut aparat yang bertugas membawa surat tugas.
Dia mengaku tidak tahu detail barang apa saja yang diamankan petugas. Namun, seingatnya ada beberapa barang yang dibawa dari rumah S.
"Yang saya ketahui, yang jelas itu ada HP," imbuh Ngadino.
Meski begitu, Ngadino mengaku tidak tahu soal penggeledahan hari ini. Sebab, dia masih bekerja.
"Kalau (penggeledahan) tadi saya kurang tahu. Masalahnya saya kerja. Katanya ada," ucap Ngadino.
Dia hanya diminta petugas ikut menyaksikan penggeledahan itu setelah S ditangkap. Kemudian petugas datang ke rumah S untuk melakukan penggeledahan mencari barang bukti.
S Dikenal Tertutup
Dia menyebut warganya yang ditangkap Densus 88 Antiteror adalah penjahit jas. S juga dikenal tertutup.
"Kalau tiap harinya di rumah, saya nggak tahu. Masalahnya itu (S) bermasyarakatnya kurang. Tertutup," ungkapnya.
(ams/ahr)