Pengeroyokan suporter Persis Solo terjadi usai laga Persis Solo melawan Persebaya Surabaya di Stadion Manahan, Sabtu (1/7). Akibat kejadian itu, sedikitnya tujuh orang oknum suporter Persis Solo diamankan. Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah saksi atas kejadian tersebut. Berikut fakta-fakta pengeroyokan suporter Persis Solo.
7 Orang Diamankan
Polresta Solo mengamankan tujuh orang suporter buntut pengeroyokan dan perampasan kendaraan usai laga Persis menjamu Persebaya. Polisi juga menyebut jika ketujuh orang tersebut merupakan suporter Persis Solo.
Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Agus Sunandar memastikan ketujuh orang tersebut merupakan suporter yang sempat datang menyaksikan di laga Persis Solo melawan Persebaya Surabaya di Stadion Manahan, Solo. Hanya, saja dirinya enggan mengungkapkan dari kelompok mana suporter tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk suporter yang diamankan salah satu kelompok suporter Persis Solo," katanya dihubungi wartawan, Senin (3/7/2023).
Selain mengamankan tujuh oknum suporter, Agus menambahkan, pihaknya juga meminta keterangan puluhan suporter yang terlibat pengeroyokan dan perampasan. Kejadian tersebut terjadi di daerah UNS, akibatnya satu orang mengalami luka.
"Banyak yang dimintai keterangan, puluhan dan yang diamankan ada tujuh orang. Ada satu korban dari pengeroyokan," ujarnya.
Motif Pengeroyokan
Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi mengatakan, kejadian ini terjadi usai menyaksikan laga Persis Solo melawan Persebaya di Stadion Manahan Solo. Kelompok pelaku berkeliling di Kota Solo, hingga bertemu korban di sebelah timur Kampus UNS, Kecamatan Jebres.
"Motif mereka menganiaya, ya menganggap berseberangan dengan elemen suporter lain. Jadi tujuh orang yang kita amankan ini kan kelompoknya elemen GK. Mereka menganggap si korban ini bagian elemen suporter lainnya," kata Kombes Iwan saat dihubungi awak media, Senin (3/7).
Suporter Rusuh Diblacklist
Insiden ini tentunya membuat gelaran Liga 1 tercoreng. Panitia penyeleggara (panpel) pun akan mengambil tindakan tegas kepada para suporter yang membuat onar. Selain melaporkan ke PT LIB, suporter yang bikin onar juga terancam tidak bisa menyaksikan pertandingan di stadion karena akan diblacklist.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, meminta pelaku kerusuhan agar di-blacklist dari stadion. Usulan Gibran ini disetujui pihak kepolisian dan panitia penyelenggara pertandingan (Panpel).
Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi mengatakan, pihaknya sudah ada kesepakatan dengan elemen suporter untuk sama-sama menjaga kondusifitas. Pihaknya pun setuju jika suporter yang rusuh dilarang nonton ke stadion lagi.
"Kita sudah gentlemen agreement sama mereka, kalau kita tidak pernah represif, polisi akan jagain mereka. Kalau begini mohon maaf, saya setuju dengan Mas Wali. Yang rusuh-rusuh di-ban saja," kata Iwan saat dihubungi awak media, Senin (3/7/2023).
Iwan mengaku sudah berbicara dengan koordinator lapangan (korlap) elemen suporter yang terlibat pengeroyokan. Sebab, hanya oknum elemen tersebut yang membuat onar saat laga Persis Solo melawan Persebaya.
"Kalau seperti itu harus ada tindakan tegas. Kalau Panpel berani tidak mengizinkan elemen suporter tertentu untuk tidak menonton karena menimbulkan keonaran, kita bantu sortir di depan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panpel Stadion Manahan Solo Ginda Ferachtriawan mengatakan blacklist suporter yang membuat keonaran, bisa saja dilakukan. Selama ini, jika Panpel menemukan pelanggaran dari suporter, hanya sebatas dicatat.
"Kita butuh komitmen bersama, ini yang mau kita sampaikan, menyamakan persepsi, baiknya seperti apa," kataGinda.
Baca Imbas Rusuh Suporter di halaman selanjutnya....
Imbas Rusuh Suporter
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming berharap insiden itu tidak berpengaruh pada rencana tersebut.
"Ya semoga nggak berpengaruh, makanya, hati-hati kabeh (semua)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (3/7/2023).
Gibran mengaku sudah mengumpulkan semua elemen suporter Persis Solo usai insiden itu. Dia meminta agar semua suporter berhati-hati karena Solo akan menjadi tuan rumah acara penting.
"Kemarin sudah saya kumpulkan para suporter di kantor Pak Kapolres semua kelompok suporter mulai dari GK, Surakartans, Pasoepati semuanya kita kumpulkan, hati-hati sekali masalah flare dan lainnya, kita kan akan jadi tuan rumah ini," kata dia.